Rabu, 16 Mei 2018

Tips dan Trik Produksi Bibit Gaharu dengan Stek Pucuk


























BPK Banjarbaru (Banjarbaru, 02/12/2014)_Gaharu dapat diperbanyak dengan cara stek pucuk. Ada dua macam teknik pembiakannya, pertama, metode persemaian konvensional, yaitu pengaturan temperatur dan kelembabannya secara sederhana. Anda cukup menyemai stek dalam sungkup plastik hingga tumbuh akarnya, selanjutnya peliharalah bibit stek seperti biasa.
Kedua, metode persemaian KOFFCO (Komatsu Forda Fog Cooling). Untuk metode ini pastinya memerlukan biaya lebih besar karena memerlukan tempat dan peralatan khusus yaitu rumah kaca dan nozel /air cool. Caranya, stek yang disemai ditempatkan dalam boks propagasi berukuran sekitar 40 cm x 70 cm dan tinggi 30 cm, lalu dilakukan  pengkabutan air (nozel atau air cool) yang dipasang sedemikian rupa dalam rumah kaca (greenhouse) sehingga kondisi temperatur  dalam boks propagasi rendah (< 320 C) dan kelembaban udara tinggi (> 90%) pada siang hari tetap terjaga.
Apapun metode persemaian yang anda pilih, keduanya harus melalui tahapan pembuatan bibit stek gaharu. Berikut tips dan triknya :
Media tumbuh stek
Ingat, media tumbuh stek harus bebas dari hama dan penyakit.  Caranya jemur atau sterilkan media  terlebih dahulu supaya stek tidak membusuk sebelum akarnya tumbuh. Untuk media tumbuhnya , ada tiga pilihan, pertama campuran serbuk kulit kelapa  (Cocopeat atau cocodust) dengan sekam padi (2 : 1) , Kedua, Pasir sungai atau pasir kuwarsa, ketiga, Arang sekam padi murni dicampur dengan pasir sungai (1:1).
Pemilihan bahan stek
Ambillah bagian pucuknya yang masih dorman (resting) dan jangan mengambil bahan stek pucuk yang masih tumbuh menggelora (flushing). Tipe tunas yang baik adalah orthotrop (tumbuh tegak ke atas), harapannya ketika ditanam di lapangan, pertumbuhannya  tegak ke atas. Untuk bahan steknya, anda dapat peroleh melalui anakan alam, kebun pangkasan yang telah dibangun untuk sumber benih stek atau dengan sistem bibit pangkasan bergulir.
Pengambilan dan penyemaian stek
Berikut urutan proses pengambilan dan penyemaian stek :
  • Siapkan bahan dan alat yang diperlukan seperti : gunting stek atau sejenisnya, ember plastik, hormon perangsang akar.
  • Isilah Ember plastik dengan air bersih secukupnya (1/2 nya)
  • Ambil stek dari pohon induk atau Stock plant yang baik, ambil bagian pucuk atau tunas orthotrop.
  • Buat panjang stek sekitar 10 – 15 cm
  • Buang daun pada stek ,sisakan 2-3 helai dan potong ½ nya.
  • Masukan stek dalam ember plastik berisi air dan usahakan bagian pangkalnya terendam air.
  • Beri semai hormon perangsang akar (Rootone F atau sejenisnya)
  • Kemudian  semai stek pada polybag atau media yang telah disediakan sebelumnya di rumah kaca dalam boks propagasi (metode KOFFCO) atau pada polybag atau bedengan dalam sungkup plastik (metode konvensional)
  • Buat  lubang  semai  pada  media  dengan menggunakan  stik kayu yang bersih agar pada saat penancapan/penyemaian stek, hormon perangsang akar dan bagian pangkal stek tidak rusak kena gesekan media.
  • Kemudian semai stek sedalam 1/3 nya panjang stek, lalu padatkan media kearah bagian stek yang tertanam dalam media
  • Siramlah semaian stek dengan air secukupnya agar terjadi kontak yang baik antara stek yang ditanam dengan media tumbuhnya.
  • Tutuplah boks propagasi atau sungkup plastik dengan rapat sehingga sirkulasi udara antara dalam boks propagasi/sungkup plastik dengan diluar boks propagasi/sungkup plastik tidak terjadi.
  • Pelihara stek dengan cara menjaga temperatur udara tidak melebihi 32C dan kelembaban udara tidak kurang dari 90%. Caranya siramlah  stek  di dalam boks propagasi atau sungkup plastik sampai stek berakar seluruhnya (16 minggu).
  • Jangan menyiram terlalu basah dan bibit kering karena akan mengakibatkan stek mati.
Stek telah disemai, proses penting berikutnya adalah pemeliharaan. Prosesnya adalah :
  • Siramlah bibit 2 -3 kali sehari, sesuai kondisi cuaca
  • Untuk menambah unsur hara, maka lakukanlah pemupukan NPK sebesar 10-15 gram/mdalam bentuk larutan, sebanyak 2 kali/minggu.
  • Gulma yang tumbuh dalan bedengan-bedengan di persemaian harus dikendalikan dengan cara dicabut atau dicangkul, atau dengan cara disemprot dengan herbisida.
  • Pangkas akar setiap bulan sekali. Pemangkasan terakhir dilakukan saat 2 minggu sebelum bibit diseleksi dan dipak untuk ditanam
  • Yang terakhir adalah seleksi dan pengepakan bibit siap tanam. Kriterianya adalah : Bibit kondisinya sehat, Batang lurus dan percabangan normal atau belum bercabang, Tinggi bibit minimal 30 cm (Sagala, 1988) dan diameter batang minimal 3,0 mm dan tampak kokoh artinya tinggi dengan diameter batangnya seimbang( 10 : 1) kecuali bibit yang ditanam di daerah dengan ketergenangan air cukup dalam, tinggi bibit harus lebih dari tinggi muka air pada saat banjir agar bibit tidak terendam total oleh air. Memiliki kekompakan akar dengan media (rootball compacknes) yang kompak. Artinya, tidak pecah atau hancur medianya tetapi membentuk satu gumpalan yang kompak antara akar dengan medianya). Jumlah daun minimal 8  helai atau 50% – 70% dari total tinggi bibit ditempati daun (tergantung jenis).
Yang terpenting dan menjadi kunci keberhasilan pembiakan tanaman dengan stek , termasuk stek pucuk gaharu adalah media tumbuh harus steril, bahan stek juvenil, dan kelembaban udara tinggi (> 90%) dan tenperatur udara ( < 32C) dan intesitas cahaya antara 30 – 40% (4.000 lux - < 10.000 lux) pada masa stek belum berakar.
Demikian, tips dan trik produksi bibit gaharu dengan stek pucuk, selamat mencoba !!*** (FZH)

Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru
Jl Ahmad Yani Km.28,7 Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70721, Telp. 0511 - 4707872, Fax.  0511 - 4707872

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar