PROPOSAL BUDI DAYA GAHARU BOGOR
Contack person : 087872252754 wa/hp
Contack person : 087872252754 wa/hp
Pengadaan modal :
Penyertaan modal per lembar adalah
Rp.100.000,--
Modal yang di butuhkan sebesar =
Rp.1.200.000.000.
Yang terdiri dari 12.000 lbr bg modal @ Rp.100.000 =
Rp.1.200.000.000.
Hasil setelah panen (8 tahun )
Pertambahan nilai per lbr (rp.100.000)= Rp.9.928.800.000:12.000 = Rp.827.400,--/lbr untung
Prosentase Pertambahan nilai per 1 lbr penyertaan modal adalah 827.400:100.000x100% =827,4 %
Prosentase Pertambahan niali per 1 lbr penyertaan modal per tahun= 827,4 :8= 103,4 % per tahun
BUKAN KAH CUKUP MENARIK UNTUK DI USAHAKAN ?......kontak wa/hp 087872252754
Perhitungan usaha budidaya pohon gaharu dalam 1 ha.
Hasil setelah panen (8 tahun )
Pertambahan nilai per lbr (rp.100.000)= Rp.9.928.800.000:12.000 = Rp.827.400,--/lbr untung
Prosentase Pertambahan nilai per 1 lbr penyertaan modal adalah 827.400:100.000x100% =827,4 %
Prosentase Pertambahan niali per 1 lbr penyertaan modal per tahun= 827,4 :8= 103,4 % per tahun
BUKAN KAH CUKUP MENARIK UNTUK DI USAHAKAN ?......kontak wa/hp 087872252754
Perhitungan usaha budidaya pohon gaharu dalam 1 ha.
Biaya menanam Pohon Gaharu
:
yang terbaik adalah Aqualiaria Malaccensis (asal Kalimantan
) per ha.
Dengan jarak tanam 3x3 m,jadi dalam 1 ha = 10.000:9 = 1.111
pohon…rencana tanam 1.000 phn.
1.Harga bibit tinggi 50cm-1m
adalah Rp.20.000 /btg
2.Penanaman dengan jarak
+/-3 m per pohon makan 1 ha tanah
akan ber isi 1.000phn
3.Biaya perawatan per ha adalah Rp.100.000 per hari untuk 2
orang;jadi per tahun 100.000 x 365
=rp.36.500.000.
4.Biaya obat2 dan pupuk untuk 1 pohon diperlukan per pohon
per tahun.
10 kg urea dan
npk =
rp.35.000
pupuk
kandang 1 karung 15kg = rp.15.000
obat2 an dll
=Rp.10.000
Total
Rp.60.000.
5.Biaya inokulasi per pohon secara bertahap memakai 12
kapsul @Rp.50.000 = Rp.600.000
6.Upah pemasangan kapsul inokulasi Rp 5.000x12 =Rp.60.000/per pohon
Penanaman dengan target 8 tahun panen
:
Jadi modal yang akan di keluarkan sampai dengan produksi 8
tahun.
I.Biaya sewa tanah 8
thn per ha Rp. 5 jt x 8 = rp.40.jt
II.Biaya operasional.
Tahun ke 1 :
1.beli bibit 1.000 x
Rp.20.000 =
Rp.20.000.000,-
2.Pupuk obat dll
Rp.60.000 x 1.000 =Rp. 60.000.000,--
3.Tenaga kerja perawatan 1 thn =Rp. 35.000.000,--
Total =Rp.115.000.000
Tahun ke 2:
1.Biaya perawatan ,tenaga kerja =Rp.35.000.000…….. =Rp.35.000.000
Tahun ke 3: mulai di inokulasi tahap awal.
1.Biaya perawatan pegawai 2 org =Rp. 35.000.000
2.Biaya inokulan 4
kapsul Rp.200.000 x 1.000 =Rp.200.000.000
3.Tenaga pemasangan inokulan 2 x5.000.x1.000 =Rp.10.000.000
Total =rp.245.000.000
Tahun ke 4:
1.Biaya perawatan 2 org =Rp. 35.000.000
2.Biaya inokulan 4x
50.000 x1.000 =Rp.200.000.000
3.Tenaga pasang =rp. 10.000.000
Total
=Rp.245.000.000
Tahun ke 5:
1.Biaya perawatan pegawai 2 org =Rp. 35.000.000
2.Biaya inokulan 4
kapsul Rp.200.000 x 1.000 =Rp.200.000.000
3.Tenaga pemasangan inokulan 2 x5.000.x1.000 =Rp.10.000.000
Total =rp.245.000.000
Tahun ke 6:
1.Biaya perawatan 2 org =Rp. 35.000.000
2.Pupuk kandang dll 60.000x1.000 =Rp. 60.000.000
Total =Rp.95.000.000
Tahun ke 7:
1.Biaya perawatan 2 org =Rp. 35.000.000
2.Pupuk kandang dll 60.000x1.000 =Rp. 60.000.000
Total =Rp.95.000.000
Tahun ke 8 :
1.Biaya perawatan 2 org =Rp. 35.000.000
2.Pupuk kandang dll 60.000x1.000 =Rp. 60.000.000
Total =Rp.95.000.000
Total biaya dalam 8 tahun …..bisa
dipanen Rp.1.210.000.000,--
Perkiraan penjualan pohon gaharu umur 8 tahun tafsiran Rp.15.000.000/phn adalah :
1.Penjualan 1.000x 15.000.000 =
Rp.15.000.000.000.
Total penjualan =Rp.15.000.000.000.
Modal =Rp. 1.210.000.000
Margin selama 8 tahun
=Rp.13.790.000.000.000/8 thn.
Margin per tahun =Rp.1.723.750.000/thn
Marginper bulan =Rp. 13.645.833./bln
Perkiraan Untung yang akan didapat setelah panen 8 tahun.
Keuntungan setelah panen masa 8 tahun Rp.13.790.000.000,--
Pajak 10 % Rp. 1.379.000.000,--
sisa Rp.12.411.000.000
sisa keuntungan yang tidak di bagi 20 % Rp. 2.482.200.000.--
sisa keuntungan yang di bagi Rp.9.928.800.000,--
Jumlah Modal penyertaan (12.000lbr )= Rp.9.928.800.000:12.000 = Rp.827.400,--/lbr untung
Pertambahan nilai penyertaan modal per lembar selama 8 tahun
adalah =Rp.827.400,--
ROI (Return of
invesmant )
contoh :
Modal penyertaan 100
lebar @ Rp.100.000 = Rp.10.000.000,--
setelah 8 tahun anda
akan mendapatkan bag.keuntungan 100 x
Rp.827.400.=Rp.82.740.000,--
Jadi margin dari investasi anda selama 8 tahun adalah :
Untung penyertaan Rp.82.740.000,--
Modal penyertaan 100 lbr Rp.10.000.000,--
Untung selama 8 tahun
=
Rp.82.740.000
Nilai awal penyertaan
100lbr,-@rp.100.000=Rp.10.000.000
Pertambanhan nilai per lembar.
Keuntungan per 8 tahun adalah 82.740.000:10.000.000x100%=827,4
%
Jadi keuntungan per tahun adalah 103,4%
Jika anda tertarik untuk ber gabung silhkan hub.santo 087872252754 wa/hp
Jika anda tertarik untuk ber gabung silhkan hub.santo 087872252754 wa/hp
DISCLAIMER AND/OR LEGAL NOTICES
Segala penjelasan dibuat seakurat mungkin untuk
menggambarkan produk ini dan potensi besar yang ada. Contoh tidak dapat
dianggap sebagai janji atau garansi untuk mendapatkan keuntungan maksimal
tergantung pada pengguna yang menggunakan produk, ide, teknik dan cara yang
diterapkan. Hasil berbeda-beda dan tidak ada garansi bahwa akan menerima hasil
yang sama seperti kami atau orang lain, bisa menghasilkan keuntungan lebih
banyak atau kurang, bahkan tidak sama sekali karena banyak faktor lain yang
mempengaruhi kesuksesan.
Pangsa pasar Gaharu.
Pangsa pasar Gaharu.
Minyak gaharu sebagai produck akhir dari pohon gaharu telah diperdagangkan sejak ribuan tahun,seribu tahun sebelum masehi tentang manfaat dari Gaharu sudah diketahui oleh manusia dan telah diperdagangkan secara luas dan pada salah satu hadis di riwayatkan bahwa salah satu persembahan dari kunjungan ratu Bilqis kepada raja Soleman adalah pokok Gaharu yang pada saat itu sangat berharga sekali dan sulit di dapatkan.
Gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula. Tapi apakah semua orang tahu tentang gaharu? “Kayu para dewa” ini hanya populer sebagai peribahasa. Ia kurang populer sebagai komoditas meski nilai ekonominya sangat tinggi.
Lidah orang Indonesia sudah kadung menyebut gaharu sebagai pohon. Padahal gaharu sebenarnya bukan sejenis pohon melainkan hasil resin dari kayu Aquilaria.
Gaharu bisa muncul secara alami pada batang pohon Aquilaria. Resin itu timbul karena ada bakteri yang menginfiltrasi sehingga pohon Aquilaria menjadi sakit. Pohon sakit itulah yang menghasilkan resin gaharu pada pokok batangnya.
Namun, tidak semua pohon Aquilaria dapat menghasilkan gaharu. Hanya 10 persen dari total populasi pohon Aquilaria yang dapat menghasilkan resin mahal itu. Satu catatan lagi, gaharu hanya bisa dihasilkan melalui proses alami dan tidak bisa diproduksi secara pabrikan.
Karena proses gaharu alami ini lama dan jarang terjadi, maka kini diproses melalui campur tangan manusia. Petani gaharu membuat resin dengan cendawan berisi mikroba yang dimasukkan ke pohon gaharu.
Ketika pohon Aquilaria diserang bakteri, ia akan mempertahankan diri dari serangan dengan menghasilkan senyawa. Lama kelamaan senyawa itu menumpuk pada bagian batang kayu. Kayu Aquilaria lantas berubah menjadi coklat kehitaman—makin pekat warnanya makin tinggi pula harganya. Bila gaharu kualitas super itu dibakar aroma wanginya akan semakin mencuat.
Karena aroma gaharu yang menggoda, masyarakat kuno memanfaatkannya sebagai dupa dan bahan wewangian dan sebagai bagian dari ritual keagamaan dan pengobatan. Pemanfaatan gaharu ini bahkan sudah dikenal ribuan tahun lalu di Timur Tengah. Dalam kitab Perjanjian Lama disebutkan orang-orang Timur Tengah memanfaatkan gaharu untuk pengobatan dan wewangian. Sementara dalam Sahih Muslim sekitar abad kedelapan silam disebutkan gaharu dipakai para tabib untuk pengobatan.
Nilai Ekonomis Gaharu
Keistimewaan aroma “kayu para dewa” inilah yang memicu terjadinya perdagangan gaharu sejak ribuan tahun silam. Menurut Rozi Mohamed dalam Agarwood: Science Behind the Fragrance (2016) perdagangan gaharu masyarakat Nusantara telah melakukan perdagangan gaharu alami dengan Cina sejak zaman Jalan Sutera.
Hingga kini resin wangi ini terus memiliki nilai komoditas ekonomi tinggi. Namun jumlah produktifitas gaharu lambat laun terbatas sementara permintaan semakin tinggi. Hal ini membuat harga gaharu makin melangit. Menurut laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2015 harga satu kilogram gaharu dapat mencapai Rp650 ribu hingga Rp400 juta, tergantung dari kualitas gaharu.
Selasa pekan ini, Kementerian Perdagangan Indonesia merilis kabar perusahaan asal Indonesia PT Idaman Polanusa memasok 100 ton gaharu ke Arab Saudi. “Total nilai kontrak ekspor gaharu tersebut mencapai lebih dari SAR 30 juta atau Rp100 miliar. Hal ini menunjukkan besarnya potensi ekspor gaharu ke Arab Saudi,” ujar Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah, Gunawan seperti dirilis Kemendag.
Menurut rilis itu, hingga Juni lalu, gaharu telah diekspor lebih dari 10 ton dengan nilai lebih dari SAR 8 juta atau lebih dari Rp28 miliar.
Arab Saudi memang menjadi tujuan utama ekspor gaharu asal Indonesia. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut pada 2014 nilai ekspor gaharu Indonesia ke Arab Saudi mencapai 3,1 juta dolar AS atau setara Rp40 miliar. Nilai ekspor ini meningkat dibandingkan pada 2009 silam dengan capaian 1,7 juta dolar AS.
Selain ke Arab Saudi, Indonesia juga mengekspor gaharu ke Singapura. Nilai ekspornya mencapai 3 juta dolar AS pada 2014. Menyusul berikutnya ke Taiwan dengan nilai ekspor tembus 1,8 juta dolar AS. Pertumbuhan ekspor gaharu Indonesia ke luar negeri juga menunjukkan peningkatan. Pada periode 2007-2014, menurut Kementerian KLH, ekspor hasil hutan bukan kayu (HHBK) Indonesia tumbuh sebesar 21,54 persen.
Laporan Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) menyebutkan Indonesia termasuk pemasok terbesar kebutuhan gaharu dunia dengan volume sekitar 923 ton pada periode 1995-1997. Sedangkan data terakhir dari Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan Kehutanan menyebutkan volume ekspor gaharu Indonesia pada 2012 mencapai
sekitar 4.000 ton.
Persoalan Gaharu di Indonesia
Kendati demikian, perdagangan gaharu di Indonesia masih menyisakan masalah dari pembudidayaan yang belum optimal hingga perdagangan ilegal. Di sisi lain, ekspor gaharu juga dihadapkan pada belum maksimalnya pengolahan komoditas ini sehingga memiliki bisa punya nilai lebih.
Data Ditjen Bina Usaha Kehutanan menunjukkan ekspor Indonesia masih mengandalkan gaharu alami ketimbang gaharu budidaya. Sebagai contoh pada 2013 ekspor gaharu hasil budidaya baru sekitar 100 ton sementara ekspor gaharu alam liar menembus hingga lebih dari 800 ton.
Di sisi lain, perdagangan gaharu tidak lepas dari praktik-praktik ilegal. Antara September dua tahun lalu melaporkan praktik perdagangan ilegal gaharu terjadi di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Perdagangan ilegal ini berhasil digagalkan oleh Komandan Korem 121/Abw, Kolonel Inf Alfret Denny D. Tauejeh dan pasukannya di wilayah perbatasan di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat.
“Kayu gaharu yang ditangkap ada 3 ton dan kasusnya sudah diserahkan ke kepolisian,” katanya.
Selain itu, masalah yang membelit adalah soal pengolahan gaharu. Timur Tengah sebagai negara tujuan eskpor Indonesia ternyata mengolah lagi gaharu yang mereka impor. Para pebisnis gaharu Timur Tengah ini mencampur berbagai jenis gaharu sehingga tercipta aroma-aroma baru. Setelah itu, mereka mengekspor produk baru itu ke negara-negara Eropa. Hal inilah yang belum banyak dilakukan di Indonesia, demikian sebut Diana Septiningrum dalam makalah berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Gaharu Indonesia.”
Untuk mengatasi masalah itu, menurut Diana, pemerintah Indonesia perlu meningkatkan kapasitas pengetahuan kepada para pelaku usaha gaharu. Pemerintah juga perlu melakukan negosiasi dengan negara pengimpor gaharu untuk menentukan bea masuk ekspor gaharu.
Selain itu, lanjut Diana, pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas produk gaharu Indonesia. Satu yang tak kalah penting yakni Indonesia perlu memikirkan penjualan langsung gaharu ke konsumen, bukan melalui negara-negara re-ekspor seperti Cina dan Singapura. Indonesia, kata Diana, juga perlu menyusun kebijakan pengembangan budidaya gaharu.
Namun, nampaknya, usulan peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan itu belum terealisasi. Pemerintah masih mengikuti kata pepatah gaharu cendana pula, sudah tahu tak dilakukan juga.
Kendati demikian, perdagangan gaharu di Indonesia masih menyisakan masalah dari pembudidayaan yang belum optimal hingga perdagangan ilegal. Di sisi lain, ekspor gaharu juga dihadapkan pada belum maksimalnya pengolahan komoditas ini sehingga memiliki bisa punya nilai lebih.
Data Ditjen Bina Usaha Kehutanan menunjukkan ekspor Indonesia masih mengandalkan gaharu alami ketimbang gaharu budidaya. Sebagai contoh pada 2013 ekspor gaharu hasil budidaya baru sekitar 100 ton sementara ekspor gaharu alam liar menembus hingga lebih dari 800 ton.
Di sisi lain, perdagangan gaharu tidak lepas dari praktik-praktik ilegal. Antara September dua tahun lalu melaporkan praktik perdagangan ilegal gaharu terjadi di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Perdagangan ilegal ini berhasil digagalkan oleh Komandan Korem 121/Abw, Kolonel Inf Alfret Denny D. Tauejeh dan pasukannya di wilayah perbatasan di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat.
“Kayu gaharu yang ditangkap ada 3 ton dan kasusnya sudah diserahkan ke kepolisian,” katanya.
Selain itu, masalah yang membelit adalah soal pengolahan gaharu. Timur Tengah sebagai negara tujuan eskpor Indonesia ternyata mengolah lagi gaharu yang mereka impor. Para pebisnis gaharu Timur Tengah ini mencampur berbagai jenis gaharu sehingga tercipta aroma-aroma baru. Setelah itu, mereka mengekspor produk baru itu ke negara-negara Eropa. Hal inilah yang belum banyak dilakukan di Indonesia, demikian sebut Diana Septiningrum dalam makalah berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Gaharu Indonesia.”
Untuk mengatasi masalah itu, menurut Diana, pemerintah Indonesia perlu meningkatkan kapasitas pengetahuan kepada para pelaku usaha gaharu. Pemerintah juga perlu melakukan negosiasi dengan negara pengimpor gaharu untuk menentukan bea masuk ekspor gaharu.
Selain itu, lanjut Diana, pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas produk gaharu Indonesia. Satu yang tak kalah penting yakni Indonesia perlu memikirkan penjualan langsung gaharu ke konsumen, bukan melalui negara-negara re-ekspor seperti Cina dan Singapura. Indonesia, kata Diana, juga perlu menyusun kebijakan pengembangan budidaya gaharu.
Namun, nampaknya, usulan peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan itu belum terealisasi. Pemerintah masih mengikuti kata pepatah gaharu cendana pula, sudah tahu tak dilakukan juga.
JAKARTA, KOMPAS.com — China akhirnya mengimpor gaharu secara
langsung dari Indonesia.
Selama ini China mengimpor gaharu lewat negara perantara,
seperti Taiwan, Singapura, dan Hongkong. Ekspor gaharu langsung ke China ini
ditandai dengan pengiriman perdana pada Senin (14/3/2011). Sebanyak 4 ton
gaharu berbentuk serpihan dikirimkan ke China.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, ekspor langsung
ini memberikan dua keuntungan bagi pemerintah. "Pertama, volume
perdagangan kita meningkat. Kedua, petani dan pengusaha di sektor kehutanan,
terutama gaharu, harganya tinggi karena tidak diambil fee lagi oleh pihak
ketiga, demikian juga pihak China," ujarnya. Ketua Asosiasi Gaharu
Indonesia Mashur mengatakan, selama ini perdagangan langsung gaharu dari
Indonesia ke China dihalangi sindikasi mafia. "Karena gaharu ini memang
sangat mahal," ujarnya. Mashur mengungkapkan, untuk gaharu kualitas paling
tinggi di Indonesia yaitu Aquilaria filaria yang kebanyakan berada di hutan
Kalimantan Timur harganya mencapai Rp 150 juta. "Kalau di China mereka
bisa jual Rp 400 juta per kg," ujarnya. Sedangkan di Timur Tengah dia
bilang, untuk yang kualitas tinggi ini dijual dengan harga Rp 300 juta. Menurut
Mashur, selama ini sumber gaharu Indonesia sebanyak 98 persen masih berasal
dari hutan alam. "Potensinya di Indonesia masih sangat tinggi dari hutan
yang sangat luas," ujarnya. Satu pohon, dia bilang, bisa menghasilkan 600
kg serpihan (chips). Ke depannya, Kementerian Kehutanan akan mengembangkan
budidaya gaharu. Saat ini budidaya gaharu sudah mulai dikembangkan di Bangka,
Sukabumi, Bogor, Lampung, dan NTT. (Petrus Dabu/Kontan)
Berbagai produk Gaharu terbaik di Indonesia, hadir dalam
ajang Indonesia Gaharu Expo yang berlangsung di Mangga Dua Square, Jakarta.
Pameran yang menampilkan aneka produk Gaharu ini, digelar hingga 28 Februari
mendatang.
Shindiwaty General Manager Promotion Mangga Dua Square,
Shindiwaty, mengatakan, pameran ini ditujukan untuk memberikan informasi yang
lengkap kepada pengunjung tentang produk Gaharu di Indonesia.
"Semula, hanya ada satu toko di pusat perbelanjaan yang
menawarkan produk Gaharu. Kemudian, hal tersebut menyebar di kalangan sesama
pedagang lainnya untuk membuka usahanya disini. Sekarang, hampir seratus toko
yang membuka usahanya di Mangga Dua Square," ujar Shindiwaty, di Jakarta,
Jumat (25/2).
Lebih lanjut Shindiwaty mengatakan, pembeli produk Gaharu
Indonesia yang ditampilkan dalam pameran ini, kebanyakan diminati oleh kalangan
konsumen asal Tionghoa dan pembeli asal Timur Tengah.
"Pembeli asal Tiongkok kebanyakan meminati produk
ukiran dan patung yang terbuat dari kayu Gaharu. Sedangkan pembeli asal Timur
Tengah, ternyata menyukai rempah dan wewangian yang dihasilkan oleh kayu
Gaharu," jelas dia.
Pembeli tersebut, lanjut dia, kebanyakan tertarik dengan
kualitas yang dimiliki oleh kayu Gaharu di Indonesia.
"Kebanyakan pembeli berasal dari sejumlah hotel yang
ada di sekitar kawasan Mangga Dua Square. Mereka terpsona dengan Gaharu asal
Indonesia, sehingga tertarik untuk membeli" tambahnya.
Sumber: BeritaSatu.com
JAKARTA. Kementerian Kehutanan bekerjasama dengan Asosiasi
Gaharu Indonesia (Gaharin) bakal mengekspor komoditi kayu ke China tanpa
perantara untuk pertama kalinya tahun ini.
Menurut Ketua Umum Gaharu, Mashur MA, selama iniIndonesia
harus mengekspor kayu gaharu melalui perantara negara lain sebelum sampai ke
China karena pemerintah China belum membuka pintu ekspor dariIndonesia masuk ke
daratan China.
“Namun, setelah para eksportir kita mengurus izin ekspor ke
sana akhirnya tahun ini kita bisa langsung eksporgaharu ke China tanpa
perantara,” jelasnya.
Kayu gaharu tidak banyak dikonsumsi di dalam negeri lantaran
harganya yang mahal. Hal ini membuat para pengusaha kayu gaharu lebih memilih
mengekspor ke pasar internasional, sebab permintaan pasar internasional lebih
tinggi.
Ekspor kayu gaharu diperdagangkan dalam bentuk serpihan (chips),
balok kayu, dan abu (powder). Selama ini negara tujuan ekspor gaharu seperti
Saudi Arabia, Uni Emirat, Taiwan, Singapura, dan Hongkong.
Dari beberapa negara tersebut kontribusi ekspor terbesar ke
wilayah Timur Tengah sebesar 60% hingga 70%. Namun, Mashur bilang setelah ada
izin ekspor langsung ke China, maka posisi Timur Tengah akan tergeser oleh
China.
“Nilai jual kita ke China lebih tinggi, sebab, kayu gaharu
di sana sangat dibutuhkan dan dianggap keramat dan banyak digunakan untuk acara
keagamaan,” katanya.
Harga jual kayu gaharu ke pasar Internasional, terutama ke
China dapat mencapai Rp 400 juta per kilogram (kg), sedangkan untuk pasar
domestik dihargai Rp 100 juta per kg.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menuturkan meskipun ekspor
gaharu terbilang tinggi, tapi tetap diperlukan budidaya untuk melestarikan kayu
gaharu. Sebagian besar ekspor kayu gaharu berasal dari hutan di Kalimantan.
“Oleh karena itu, budidaya kayu gaharu harus tetap dijalankan, apalagi lahan
hutan kita semakin menipis,” ujarZulkifli, Senin (14/3).
Selama lima tahun terakhir ekspor kayu gaharu mencapai 170
ton hingga 573 ton. “Setelah ekspor langsung ke China ini dibuka, permintaan
kayu dari China saja sudah mencapai 500 ton,” kata Mashur.
Pada 2010 ekspor gaharu sudah mencapai 700 ton dengan nilai
ekspor US$ 80 juta. “Dan tahun ini saya berharap ekspor kita bisa lebih
bertambah setelah adanya ekspor langsung ke China ini maupun melalui tanaman
gaharuyang dibudidayakan,” tambahnya.
Tahun ini ini ditargetkan ekspor gaharu dapat mencapai 600
ton. Meskipun agak menurun dibanding tahun lalu, tapi Zulkifli bilang ekspor
gaharu dari hasil budidaya nantinya dapat menghasilkan dua kali lipat dari
tahun 2010.
Presiden Direktur PT Senjaya Solusindo Sekurindo, Jeffrey
Liong mengatakan tahun ini akan meningkatkan pangsa pasarnya sebesar 30% hingga
40% dibandingkan tahun lalu. “Saya optimis tahun ini dapat mencapai pangsa
pasar lebih besar lagi dari tahun lalu yang hanya 20%, sebab dengan adanya
produk teknologi terbaru dari Sony ini akan menaikkan penjualan kami,” kata
Liong.
TENTANG PEMBAGIAN GRADE MUTU DAN MANFAAT GAHARU
TENTANG PEMBAGIAN GRADE MUTU DAN MANFAAT GAHARU
Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna
yang khas, memiliki kandungan damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon
penghasil gaharu, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi secara alami
atau buatan pada pohon Aguilaria sp (Thymelaeaceae). Gaharu dikenal berasal
dari marga tumbuhan bernama Aquilaria. Di Indonesia tumbuh berbagai macam
spesiesnya, seperti
A. malaccensis,
A. microcarpa,
A. hirta,
A. beccariana, dan
A. Filaria.
Karena banyaknya jenis tumbuhan ini ada di Indonesia, maka
bukan barang aneh, bila kemudian tumbuhan ini juga banyak dimanfaatkan
masyarakat. Manfaat gaharu antara lain sebagai bahan pembuat Obat, Parfum, dan
Kerajinan tangan,teh. Kami memanfaatkan kayu gaharu sebagai bahan pembuatan
Handycraft antara lain Tasbih, Gelang, Tongkat, Cincin, patung dll.
BERIKUT NAMA DAN JENIS KAYU GAHARU YANG ADA DAN TUMBUH DI
DUNIA. A.Penghasil gaharu yang bagus (Based on ranking)
1. AQUILARIA SUBINTEGRA Found at Thailand
2. AQUILARIA CRASSNA Found at Thailand, Cambodia, Loas,
Vietnam
3. AQUILARIA MALACCENSIS Found at Thailand, India, Indonesia
4. AQUILARIA APICULATA Found at Philippines
5. AQUILARIA BAILLONIL Found at Thailand, Combodia, Loas,
Vietnam
6. AQUILARIA BANEONSIS Found at Vietnam
7. AQUILARIA BECCARIAN Found at Indonesia
8. AQUILARIA BRACHYANTHA Found at Malaysia
9. AQUILARIA CUMINGIANA Found at Indonesia, Philippines
10.AQUILARIA FILARIA Found at Nuegini, China
11.AQUILARIA GRANDIFLORA Found at China
12.AQUILARIA HILATA Found at Indonesia, Malaysia
13.AQUILARIA KHASIANA Found at India
14.AQUILARIA MICROCAPA Found at Indonesia, Malaysia
15.AQUILARIA ROSTRATA Found at Malaysia
16.AQUILARIA SINENSIS Found at China
1.
Klasifikasi/ Standart nasional mutu gaharu Jenis Aquilaria
1.1. Gubal gaharu
dibagi dalam tanda mutu, yaitu :
Mutu utama, dengan tanda mutu U, setara mutu super.
Mutu pertama, dengan tanda mutu I, setara mutu AB.
Mutu kedua, dengan tanda mutu II, setara mutu sabah super.
1.2. Kemedangan
dibagi dalam 7 (tujuh) kelas mutu, yaitu :
Mutu pertama, dengan tanda mutu I, setara mutu TGA atau TK
I.
Mutu kedua, dengan tanda mutu II, setara mutu SB I.
Mutu ketiga, dengan tanda mutu III, setara mutu TAB.
Mutu keempat, dengan tanda mutu IV, setara mutu TGC.
Mutu kelima, dengan tanda mutu V, setara mutu M 1.
Mutu keenam, dengan tanda mutu VI, setara mutu M 2.
Mutu ketujuh, dengan tanda mutu VII, setara mutu M 3.
1.3. Abu gaharu
dibagi dalam 3 (tiga) kelas mutu, yaitu :
Mutu Utama, dengan tanda mutu U.
Mutu pertama, dengan tanda mutu I.
Mutu kedua, dengan tanda mutu II.
2.Istilah
2.1. Abu gaharu
adalah serbuk kayu gaharu yang dihasilkan dari proses penggilingan atau
penghancuran kayu gaharu sisa pembersihan atau pengerokan.
2.2. Damar gaharu
adalah sejenis getah padat dan lunak, yang berasal dari pohon atau bagian pohon
penghasil gaharu, dengan aroma yang kuat, dan ditandai oleh warnanya yang hitam
kecoklatan.
2.3. Gubal gaharu
adalah kayu yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu,
memiliki kandungan damar wangi dengan aroma yang agak kuat, ditandai oleh
warnanya yang hitam atau kehitam-hitaman berseling coklat. 2.4. Kemedangan adalah kayu yang berasal dari
pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, memiliki kandungan damar wangi dengan
aroma yang lemah, ditandai oleh warnanya yang putih keabu-abuan sampai
kecoklat-coklatan, berserat kasar, dan kayunya yang lunak.
Selain jenis diatas
berikut juga terkait dengan gaharu:
B.Aetoxylon [a genus
of one species] producing gaharu-buaya which includes: A. sympetalum (W.
Sarawak & Borneo) (“puk-puk” gaharu).
C.Enkleia (Mabberley
indicates a genus of 3 species). Species producing gaharu include: Enkleia malaccensis (Adamantan/Nicobar
Islands), Borneo (Ganung Palung).
D.Phaleria (Mabberley indictes a genus of 20 species).
Spp. producing gaharu in Papua New Guinea include: P. macrocarpa (Scheff.) Boerl. (also known as
“puk-puk gaharu”).
E.Wikstroemia (for
which Mabberley (1998) indicates a genus of fifty species). W. adorosaemifolia : East Nusa Tenggara
(where it is known as “cue” or “sue”) Ref: (Universitas Nusa Cendana-UNC
1996).
W. polyantha : West Papua in Manokwari (where it is known as
gaharu sirsak) (Mai and Suripatty 1996).
W. tenuiramis : West Papua in Manokwari (where it is known
as gaharu cengkeh) (Mai and Suripatty 1996).
Berapa Harga Pohon Gaharu Umur 8
Tahun Bulan Ini
Harga pohon gaharu umur 8 tahun – Pohon gaharu adalah salah
satu pohon yang mahal di dunia permintaan setiap tahunnya yang sangat tinggi
tak sebanding dengan bahan yang tersedia karena perkembangan dan masa panennya
yang memerlukan waktu cukup lama yaitu lebih dari 5 tahu.
Bahkan untuk memperoleh kayu gaharu yang berkualitas tinggi
harus menemukan pohon penghasil gaharu yang telah berusia ratusan tahun.
Tingginya permintaan pasar membuat banyak orang mencoba
membudidayakan pohon jenis ini, dengan keuntungan yang menjanjikan karena 1
pohon bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta membuat bisnis pohon gaharu
menjadi banyak diminati.
Untuk mengetahui harga pasar pohon gaharu di bulan ini
berikut terdapat ulasan singkat mengenai harga jual pohon penghasil gaharu
bulan ini.
Pohon gaharu bisa dipanen setelah tanaman berusia paling
tidak lebih dari 8 tahun, jeda waktu masa panen yang cukup lama inilah yang
menjadi salah satu faktor tingginya harga pohon penghasil gaharu.
Dan untuk saat ini saya akan memberikan informasi mengenai
harga pohon gaharu umur 8 tahun yang bisa dipanen
Sebenarnya penjualan pohon penghasil gaharu yang baik telah
berusia lebih dari 5 tahun yaitu sekitar 8 tahun dengan keuntungan yang bisa
didapatkan lebih dari 25 juta dengan rincian.
1 pohon gaharu umur 8 tahun akan menghasilkan gaharu 20 kg
yang terdiri dari berbagai grade.
Dengan tafsiran gaharu kwalitas rendah Rp.300.000/kg sampai
dengan gaharu kwalitas tinggi 250 jt/kg.
Update Harga Pohon Gaharu Siap Panen
4 juta rupiah tiap kilogram gubal
1 juta rupiah untuk tiap kilogram kemedangan
200 ribu rupiah untuk tiap kilogram abu
Hal tersebut diambil dari harga jual yang paling murah dan
sebenarnya penjualan pohon gaharu tidak dipengaruhi oleh usia melainkan isi
yaitu resin atau damar wangi yang bagus atau tidak.
Harga Kayu Gaharu – Jenis kayu yang dikenal dengan ciri
khasnya berupa aroma yang wangi ini sudah banyak menyita perhatian dari
masyarakat. Bahkan, kayu yang memiliki warna batang kehitaman dan banyak tumbuh
subur di wilayah Asia, khususnya di Indonesia ini digolongkan ke dalam Hasil
Hutan Bukan Kayu (HHBK).
Penentuan harga kayu gaharu saat ini dihitung berdasarkan
grade. Artinya, grade kayu gaharu tinggi menunjukan kualitas resin yang padat.
Semakin padat resin di dalam kayu gaharu maka akan tinggi pula nilai jual kayu
ini. Gubal gaharu untuk kualitas super king merupakan yang paling tinggi
sebagai penentuan grade. Harga kayu gaharu super king ini bisa menyentuh
ratusan juta rupiah perkilonya.
Namun untuk menemukan grade super king ini sudah begitu
sulit. Biasanya grade super king hanya diperoleh dari hasil pemburuan kayu gaharu
alam. Untuk kayu gaharu yang direkayasa atau inokulasi biasanya hanya bisa
memperoleh kelas kemedangan atau tri chip saja. Namun, untuk kelas ini saja
harga gaharu bisa menyentuh di atas dua puluh juta rupiah.
Chip gaharu berkualitas tinggi biasanya dijual sekitar US$
4.000 per kilo (setara Rp 53 juta), tapi sering juga ditemukan di pasaran
nilainya jauh lebih tinggi mencapai $ 10,000 USD (Rp 133 juta) lebih per kilo.
Di dunia modern, permintaan minyak kayu gaharu terus meningkat dan harga jual
seluruh minyak berkualitas tinggi bisa mencapai US$ 20.000 sampai US$ 50.000
per liter (setara Rp 266 juta – Rp 666 juta). Wow fantastis bukan.
Mungkin Anda juga
bertanya-tanya…bagaimana cara menghitungnya ?
Misal nya 1 pohon gaharu umur 5 tahun menghasil kan :
10 kg abu gaharu 10
xrp.200.000 =
Rp.2.000.000
8 kg kemedangan
dengan harga 8x rp.1000.000 = Rp.8.000.000
2 kg Gubal
2 x Rp.4.000.000 =
Rp.8.000.000
Total =Rp.18.000.000,--
Manfaat Kayu Gaharu untuk Kesehatan
1. Mengatasi permasalahan ginjal
2. Mengatasi permasalahan sakit perut
3. Membantu dalam menurunkan tekanan darah
4. Mencegah resiko penuaan dini
5. Mengatasi perkembangan tumor lebih ganas
6. Mengatasi permasalahan kanker
7. Untuk relaksasi pikiran
8. Mengatasi permasalahan asma
9. Membantu untuk mengatasi permasalahan insomnia
10. Mencegah permasalahan diabetes
11. Sebagai detoksifikasi
12. Mengatasi permasalahan stroke
Untuk lebih lanjut lagi, berikut beberapa manfaat kayu
gaharu untuk mengatasi permasalahan sehari-hari yang perlu anda ketahui.
1. Mengatasi Permasalahan Ginjal
Salah satu manfaat kayu gaharu yang dilihat dari segi
kesehatan adalah sebagai obat herbal untuk menjaga kesehatan dari ginjal,
sehingga permasalahan ginjalpun seperti halnya batu ginjal hingga gagal
ginjalpun akan bisa segera terselesaikan.
Untuk anda yang ingin mendapatkan manfaat dari kayu gaharu
ini, maka anda bisa memanfaatkan bagian dari batangnya yang dipotong
kecil-kecil dan kemudian bisa anda seduh. Dengan mengkonsumsi secara teratur,
maka anda akan memiliki ginjal yang lebih sehat.
2. Mengatasi Permasalahan Sakit Perut
Jika memang suatu ketika anda mengalami permasalahan sakit
perut, maka anda tidak perlu pusing lagi. Pasalnya, manfaat kayu gaharu
ternyata juga bisa dijadikan sebagai obat herbal yang akan berkhasiat untuk
mengatasi sakit perut anda.
Kaitannya dengan sakit perut ini, ragam gangguan sakit perut
yang bisa diselesaikan dengan memanfaatkan kayu gaharu adalah permasalahan
diare, masuk angin hingga sembelit.
3. Membantu Dalam Menurunkan Tekanan Darah
Kaitannya dengan manfaat kayu gaharu yang lainnya adalah
bahwa kayu jenis ini ternyata sangatlah ampuh dalam memantu anda yang mengalami
permasalahan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Dalam hal ini, melalui pengkonsumsian minuman yang dibuat
dari kayu gaharu, anda akan merasakan manfat berupa pelebaran pembuluh darah
sehingga permasalahan penyumbatan pada sistem peredaran darah tidak akan lagi
terjadi.
Uniknya lagi, terpisah dari manfaat kayu gaharu untuk
kesehatan, jenis kayu ini juga dipercaya sangat ampuh dalam menangkal ilmu
sihir.
4. Mencegah Resiko Penuaan Dini
Menjadi tua dalam waktu yang cepat bukanlah impian setiap
orang, sehingga untuk menghindari hal ini, maka manfaat kayu gaharu bisa
dijadikan sebagai solusi kesehatan anda. dikatakan bahwa adanya tindakan
penyulingan kayu gaharu yang berupa limbah ini akan menghasilkan apa yang
dikenal dengan sebutan minyak atsiri. Dengan memanfaatkan minyak atsiri ini,
maka anda akan terbebas dari permasalahan kulit sekaligus kulit anda juga akan
terlindung dari paparan sinar matahari.
5. Mengatasi Perkembangan Tumor Lebih Ganas
Permasalahan penyakit tumor memang sangatlah berbahaya jika
dibiarkan begitu saja. oleh sebab itu, akan lebih baik jika anda mencoba untuk
mendapatkan manfaat kayu gaharu yang dalam hal ini untuk mengatasi permasalahan
tumor.
Khasiatnya yang sangat ampuh semacam ini disebabkan oleh
kandungan dari flavonoid yang akan tetap menjaga agar kesehatan sel selalu
dalam kondisi baik. Dengan adanya manfaat kayu gaharu ini, maka anda akan
menjadi lebih sehat dan terbebas dari tumor.
6. Mengatasi Permasalahan Kanker
Selain berfungsi untuk mengatasi permasalahan tumor, manfaat
kayu gaharu juga bisa untuk menyembuhkan penyakit kanker, terutama jenis kanker
usus. Dalam praktiknya, tindakan pengobatan yang memanfaatkan kayu gaharu ini
telah lama dilakukan di China. Hal ini terbukti sangatlah efektif mengingat
sebuah penelitian yang terbaru mengatakan bahwa manfaat kayu gaharu ternyata
sangat ampuh dalam membunuh sel kanker yang ada di dalam tubuh.
7. Untuk Relaksasi Pikiran
Siapa sangka jika sebuah kayu ternyata sangat ampuh untuk
membantu dalam mengatasi permasalahan pikiran yang capek dan penat. Disebutkan
bahwa wangi kayu gaharu bisa dijadikan sebagai aromaterapi alami yang nantinya
dengan manfaat kayu gaharu semacam ini, maka anda akan menjadi lebih rileks.
Jika anda penasaran dengan manfaat ini, maka anda bisa menyeduh
kayu gaharu tersebut atau bisa saja dengan membakar kayu tersebut. Melalui cara
yang demikian ini, maka manfaat kayu gaharu bisa anda rasakan khasiatnya
sebagai bahan relaksasi pikiran.
8. Mengatasi Permasalahan Asma
Gangguan pernafasan yang satu ini memang sangat tidak
mengenakkan, sehingga untuk mengatasi permasalahan ini, maka anda bisa
memanfaatkan kayu gaharu. Dikatakan bahwa manfaat kayu gaharu sebagai obat
herbal untuk mengatasi asma ini akan bisa anda dapatkan dengan menghirup wangi
batang tersebut. keampuhan dari kayu gaharu ini dikarenakan oleh adanya sifat
anti asmatik yang bisa membantu dalam melegakan sistem pernafasan.
9. Membantu Untuk Mengatasi Permasalahan Insomnia
Merujuk pada manfaat kayu gaharu yang dijadikan sebagai
relaksasi, maka tindakan pemanfaatan kayu ini juga bisa digunakan untuk
mengatasi permasalahan insomnia. Cara ini bisa anda lakukan dengan menghirup
wangi dari kayu gaharu, sehingga akan membantu anda dalam membuat lebih cepat
tidur dan terbebas dari permasalahan insomnia.
10. Mencegah Permasalahan Diabetes
Jika memang kadar gula dalam darah anda mengalami kenaikan,
maka bisa dibilang anda sedang mengalami permasalahan diabetes. Gangguan
kesehatan yang satu ini bisa anda selesaikan dengan mengambil manfaat kayu
gaharu yang diseduh dan dijadikan sebagai minuman. Akan jauh lebih baik jika
anda mencampurkannya dengan kayu manis secukupnya. Melalui pengkonsumsian yang
teratur, maka kadar gula dalam darah anda akan mengalami penurunan.
11. Sebagai Detoksifikasi
Siapa sangka jika ternyata manfaat kayu gaharu juga bisa
dijadikan sebagai detok untuk mengusir berbagai jenis racun di dalam tubuh.
Dengan mengacu pada khasiat kayu gaharu yang memiliki efek diuritik, maka hal
inipun akan membantu dalam meningkatkan frekuensi buang air kecil yang akan
berlangsung selama kurun proses detoksifikasi.
12. Mengatasi Permasalahan Stroke
Ketika anda didiagnosa dan memiliki peluang terkena stroke,
maka anda tidak perlu lagi sedih, sebab anda bisa mendapatkan manfaat kayu
gaharu yang akan ampuh dalam mengatasi peramsalahan stroke.
Melalui penggunaan kayu gaharu ini, peredaran darah yang
sebelumnya tersumbat akan lancar kembali meskipun hal ini juga membutuhkan
waktu yang lama dan tidak bisa terlihat singkat.
Beragam manfaat kayu gaharu akan sangat ampuh dalam
mengatasi permasalahan kesehatan yang dalam hal ini seperti yang tersebut di
atas. Dalam hal ini, aroma wangi yang khas pada kayu gaharu akan sangat
berpotensi dalam berbagai hal baik itu untuk kesehatan hingga untuk menenangkan
pikiran.
Jadi, jika memang berminat mendapatkan manfaat dari kayu
gaharu, anda bisa mengolahnya dengan berbagai cara, baik itu diseduh ataupun
dibakar demi mendapatkan khasiatnya.
Sejarah Kayu Gaharu di Indonesia
Sejarah Kayu Gaharu di Indonesia
kayugaharuku.wordpress.com
– Sejarah Kayu Gaharu di Indonesia – Walaupun sejak 1994 Indonesia
berkewajiban melindungi pohon penghasil gaharu, namun menurut kenyataan,
keberadaan pohon penghasil gaharu tersebut di Indonesia tidak terkecuali di
Sumatera dan Kalimantan semakin langka. Selama ini masyarakat hanya tinggal
memanen gaharu yang dihasilkan oleh alam. Seringkali masyarakat tidak tahu
pasti kapan pohon penghasil gaharu mulai membentuk gaharu dan bagaimana
prosesnya. Kelangkaan terjadi karena pohon penghasil gaharu ditebang tanpa
memperhatikan Perkembangan Pemanfaatan Gaharu.
ada atau tidak adanya gaharu pada pohon tersebut. Menurut
hasil kajian, dari 20 pohon penghasil gaharu yang ditebang di hutan alam hanya
ada satu atau sering sama sekali tidak ada yang mengandung gaharu. Kalaupun ada
pohon yang mengandung gaharu, maka jumlah gaharu yang ada di pohon tersebut
hanya beberapa gram saja. Oleh karena itu dapat dibayangkan kalau pencari
gaharu mendapatkan gaharu kira-kira 5 kilogram, mungkin puluhan atau bahkan
ratusan pohon penghasil gaharu yang harus ditebang. Praktek semacam inilah yang
mengakibatkan jumlah pohon pengahasil gaharu di alam semakin menurun dari tahun
ke tahun.
Indikasi menurunnya pupulasi pohon penghasil gaharu
ditunjukkan oleh kecenderungan produksi gaharu dari Kalimantan dan Sumatera
dari tahun ke tahun, di mana realisasi produksi gaharu pada dekade 80’an pernah
mencapai ribuan ton dengan kualitas yang tinggi, sedangkan saat ini produksi
tersebut merosot drastis hanya kira-kira puluhan ton saja dengan kualitas yang
bervariasi.
Guna menghindari agar tumbuhan jenis gaharu di alam tidak
punah dan pemanfaatannya dapat lestari maka perlu diupayakan untuk konservasi,
baik in-situ (dalam habitat) maupun ek-situ (di luar habitat) dan budidaya
pohon penghasil gaharu. Namun upaya tersebut tidak mudah dilaksanakan, dan
kalaupun ada usaha konservasi dan budidaya namun skalanya terbatas dan hanya
dilakukan oleh lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan LSM konservasi.
Sementara masyarakat secara luas enggan untuk melakukan budidaya pohon
penghasil gaharu karena memang tidak memberikan keuntungan apa-apa.
Prospek untuk mengembalikan gaharu menjadi komoditi andalan
kembali terbuka dengan ditemukannya teknologi rekayasa produksi gaharu. Dengan
teknologi inokulasi maka produksi gaharu dapat direncanakan dan dipercepat
melalui induksi jamur pembentuk gaharu pada pohon penghasil gaharu. Peningkatan
produksi gaharu dimaksud (yang kegiatannya terdiri dari kegiatan di bagian hulu
sampai hilir) selanjutnya akan berdampak pada peningkatan penerimaan oleh
masyarakat petani, pengusaha gaharu, dan penerimaan pendapatan asli daerah
serta devisa negara.
Tulisan ini dipaparkan dengan maksud untuk memberikan
gambaran secara umum mengenai pemanfaatan gaharu, pemahaman mengenai pentingnya
nilai gaharu, perlunya budidaya, konservasi, dan rekayasa pembentukan gaharu
yang dapat mengembalikan status komoditi dari kelangkaan menjadi produk
andalan.
Gaharu sebuah nama komoditi hasil hutan non kayu yang saat
ini menjadi perbincangan banyak kalangan. Dalam kehidupan sehari-hari telah
dikenal pepatah “sudah gaharu cendana pula”. Pepatah ini mengindikasikan bahwa
sebenarnya komonditi gaharu sudah dipopulerkan oleh nenek moyang kita dan
menjadi bukti sejarah bahwa keharuman gaharu telah dikenal sejak ratusan tahun
yang lalu. Pertanyaan yang muncul, lantas kenapa komoditi yang telah populer
tersebut sepertinya menghilang begitu lama dan saat ini muncul kembali. Jawaban
yang sudah pasti adalah rumus umum, yaitu karena pengambilan jauh lebih besar
daripada produksinya.
Dilihat dari wujud dan manfaatnya, gaharu memang sangat
unik. Gaharu sebenarnya sebuah produk yang berbentuk gumpalan padat berwarna
coklat kehitaman sampai hitam dan berbau harum yang terdapat pada bagian kayu
atau akar tanaman pohon inang (misalnya: Aquilaria sp.) yang telah mengalami
proses perubahan fisika dan kimia akibat terinfeksi oleh sejenis jamur. Oleh
sebab itu tidak semua pohon penghasil gaharu mengandung gaharu.
Dari sisi manfaat, gaharu sejak zaman dahulu kala sudah
digunakan, baik oleh kalangan elit kerajaan, maupun masyarakat suku pedalaman
di Sumatera dan Kalimantan. Kayu Gaharu dengan demikian mempunyai nilai sosial,
budaya, dan ekonomi yang cukup tinggi. Secara tradisional gaharu dimanfaatkan
antara lain dalam bentuk dupa untuk acara ritual dan keagamaan, pengharum tubuh
dan ruangan, bahan kosmetik dan obat-obatan sederhana. Saat ini pemanfaatan
gaharu telah berkembang demikian meluas antara lain untuk parfum, aroma terapi,
sabun, body lotion, bahan obat-obatan yang memiliki khasiat sebagai anti
asmatik, anti mikrobia, dan stimulan kerja syaraf dan pencernaan.
Meningkatnya perdagangan gaharu sejak tiga dasawarsa
terakhir ini telah menimbulkan kelangkaan produksi gubal gaharu dari alam.
Berdasarkan informasi, harga gaharu dengan kualitas Super di pasaran lokal
Samarinda, Tarakan, dan Nunukan, Kalimantan Timur mencapai Rp 40.000.000,- s/d
Rp 50.000.000,- per kilogram, disusul kualitas Tanggung dengan harga rata-rata
per kilogram Rp 20.000.000,-, kualitas Kacangan dengan harga rata-rata
Rp15.000.000,-, kualitas Teri (Rp 10.000.000,- s/d Rp14.000.000,-), kualitas
Kemedangan (Rp 1.000.000,- s/d Rp 4.000.000,-), dan Suloan (Rp75.000,-).
Bertahun-tahun masyarakat dan pemerintah daerah Kalimantan
dan Sumatera menikmati berkah dari keberadaan gaharu, baik sebagai sumber
pendapatan masyarakat maupun penerimaan daerah. Besarnya permintaan pasar,
harga jual yang tinggi, dan pola pemanenan yang berlebihan serta perdagangan
yang masih mengandalkan pada alam tersebut, maka jenis-jenis tertentu misalnya
Aquilaria dan Gyrinops saat ini sudah tergolong langka, dan masuk dalam
lampiran Convention on International Trade on Endangered Spcies of Flora and
Fauana (Appendix II CITES).
Kayu Termahal di Dunia Penghasil Miliaran
Rupiah
Pohon Gaharu merupakan pohon termahal di dunia. Bahkan,
harga pohon gaharu dapat melebihi harga pohon Jati ataupun pohon Ulin (Kayu
Besi) sekalipun, apalagi bila dibandingkan dengan pohon Sengon.
Harga terendah dari 1 kg kayu Gaharu adalah 300 ribu rupiah,
sedangkan harga tertinggi kayu Gaharu dapat mencapai lebih dari 100 juta rupiah
per kilogram-nya. Di pasaran sendiri kayu ini rata-rata dijual dengan harga 10
sampai dengan 35 juta per kilogram.
Pohon ini sudah dapat dipanen dalam kurun waktu 5 tahun
serta besarnya pohon ini memiliki rata-rata diameter 40 cm hingga 60 cm dan
tingginya dapat mencapai 40 m. Artinya apabila dikonversi satu pohon saja dapat
menghasilkan puluhan kilogram kayu gaharu.
Pasar dari kayu Gaharu pun tidak main-main. Kayu Gaharu ini
sangat diminati oleh negara-negara timur tengah, seperti Arab Saudi, Qatar,
Yaman, Oman, Palestina, Suriah, Turki, Persia, Iran, Kuwait, dan Irak. Selain
itu, Tiongkok, Korea, Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura pun menjadi negara
importir kayu Gaharu yang cukup potensial dewasa ini.
Di Indonesia sendiri terdapat Asosiasi Gaharu Indonesia
(Asgarin) yang dapat dijadikan teman untuk berdiskusi mengenai bisnis ini dan
membuka pasar luas negeri. Jadi dengan ada jejaring dari Asgarin ini anda dapat
bertukar pikiran dengan para pebisnis senior yang telah terlebih dahulu
melakukan bisnis menjanjikan ini.
Apabila anda berhasil membudidayakan pohon ini tentu saja
titel jutawan sudah pasti dimiliki. Jadi, apakah anda tertarik dengan bisnis ini?
1. Mengapa Kayu Gaharu Bisa Mahal?
1. Mengapa Kayu Gaharu Bisa Mahal?
Gubal kayu adalah bagian dalam batang kayu yang umumnya memiliki saluran untuk mengalirkan air dari akar (xylem). Gubal kayu ini dibatasi dan dikelilingi oleh bagian teras kayu.
Berdasarkan ilmu ekonomi, suatu produk mempunyai harga yang
tinggi akibat adanya permintaan yang tinggi sedangkan produk yang ada terbatas.
Sama halnya dengan kayu Gaharu ini, kayu Gaharu sangat
jarang ditemukan dan memiliki nilai jual yang tinggi akibat manfaatnya yang
luar biasa.
Lantas apa yang membedakan kayu Gaharu dengan kayu jenis
lainnya?
Yang membedakan kayu ini dengan kayu yang lainnya adalah
pada bagian gubal kayu.
Gubal dan Teras
Gubal kayu adalah bagian dalam batang kayu yang umumnya
memiliki saluran untuk mengalirkan air dari akar (xylem). Gubal kayu ini
dibatasi dan dikelilingi oleh bagian teras kayu.
Secara alami pada umur 25 tahun biasanya pohon ini terserang
penyakit yang menyerang bagian gubal kayu.
Penyakit pada gubal kayu ini disebabkan oleh virus Fusarium
sp. akibatnya gubal kayu menimbulkan wangi yang khas dan sangat nyaman untuk
dihirup. Hal inilah yang membedakan kayu biasa dengan kayu Gaharu.
2. Manfaat Kayu Gaharu
Manfaat kayu Gaharu bukan dijadikan sebagai kayu untuk bahan
bangunan, meubeul, atau semacamnya. Seperti telah disebutkan di atas, kayu
Gaharu dimanfaatkan untuk menikmati aroma khas dari bagian gubalnya.
Secara lebih rinci berikut pemanfaatan kayu Gaharu:
Dijadikan parfum atau aksesoris
Obat untuk terapi penyakit tertentu
Aromanya dijadikan antidepresan (anti depresi)
Bahan penambah sampo, kosmetik, dan parfum
Digunakan untuk ritual adat tertentu (membakar dupa)
Bahan baku tasbih
Mengatasi masalah sembelit, kembung, ginjal, diare, dan
masuk angin
Meringankan penyakit hipertensi dan sesak nafas
Kayu Gaharu untuk menjadi produk yang siap pakai biasanya
diolah dengan teknik distilasi uap sehingga minyak dan senyawa aromatik dalam
kayu ini terpisah dari bagian kayunya.
Selain dengan metode tersebut, biasanya juga kayu Gaharu
langsung dibakar. Metode ini biasanya digunakan pada saat acara-acara ritual
kebudayaan.
3. Status Kelangkaan Pohon Gaharu
Akibat dari maraknya pemanfaatan kayu Gaharu, pada tahun
1994 dalam konvensi CITES (Convention on International Trade in Endangered
Species) di Amerika Serikat menetapkan perdagangan kayu Gaharu (terutama dari
spesies Aquilaria malaccensis yang termasuk dalam Appendix II) dibatasi karena
berkurangnya populasi spesies ini dengan cukup cepat.
Berkurangnya populasi A. malaccensis dengan cepat ini pula
diakibatkan oleh ketidakmampuan petani Gaharu untuk mengenali apakah pohon
Gaharu mengandung minyak Gaharu atau tidak, sehingga petani Gaharu ini menebang
semua pohon Gaharu (termasuk pohon Gaharu yang tidak memiliki minyak Gaharu).
Secara lebih rinci tabel di bawah ini menampilkan
jenis-jenis pohon Gaharu beserta status kerentanan terhadap kepunahan
berdasarkan IUCN Redlist.
Nama Latin Nama Lokal
Status Kerentanan IUCN
Aquilaria beccariana Mengkaras, Gaharu, dan Gumbil Nyabak Rentan (Vulnerable)
Aquilaria cumingian Gaharu
Rentan (Vulnerable)
Aquilaria filaria Gaharu
Rentan (Vulnerable)
Aquilaria hirta Gaharu
Rentan (Vulnerable)
Aquilaria malaccensis Ahir, Karas, Gaharu, Garu, Halim
Kereh, Mengkaras, dan Seringak Rentan (Vulnerable)
Aquilaria microcarpa Ntaba, Tangkaras, Engkaras, Karas,
dan Garu Tulang Rentan
(Vulnerable)
4. Jenis-Jenis Gaharu
Kingdom Plantae
Divisi Angiosperms
Kelas Dycotyledon
Ordo Malvales
Famili Thymelaeaceae
Genus Aquilaria
Spesies Aquilaria spp.
Kayu Gaharu sebenarnya bukan hanya dari genus Aquilaria,
tetapi hampir semua jenis dari famili Thymelaeaceae dapat menghasilkan kayu
Gaharu. Namun biasanya kayu Gaharu yang berkualitas baik dihasilkan oleh
spesies Aquilaria malaccensis.
Berdasarkan kualitasnya, kayu Gaharu dibedakan menjadi
kelas-kelasnya dari yang paling bagus ke paling jelek pada tabel di bawah ini.
Tabel Kualitas Kelas Gaharu
Pohon Gaharu termasuk pohon yang dapat tumbuh besar dan
tinggi. Diameter rata-rata 40 hingga 60 cm pada usia dewasa dan tingginya dapat
mencapai 40 meter.
Daun dan Bunga Pohon Gaharu
Daun dari berbagai pohon Gaharu berbentuk lonjong memanjang
dengan panjang 5 – 8 cm serta memiliki lebar 3 -4 cm. Ujung daun runcing dengan
tampilan permukaan daun mengkilap.
Bunga dari berbagai jenis pohon Gaharu ini terdapat pada
bagian atas atau bawah ketiak daun, atau dapat juga tumbuh pada bagian ujung
ranting. Warna bunga ini hijau atau kadang kala kuning. Buah yang dihasilkan
berbentuk bulat telur dengan ukuran 5 x 3 cm, sedangkan bijinya berbentuk bulat
atau bulat telur dengan rambut-rambut halus yang berwarna merah.
Batang dari pohon-pohon genus Aquilaria ini tidak berbanir,
lurus, dan berkayu keras. Kulit pohon berwarna coklat keputihan dengan tekstur
halus. Tajuk berbentuk membulat, lebat, dengan percabangan mendatar
(horizontal).
6. Persebaran Pohon Gaharu
Sejumlah 20 spesies Gaharu yang ada di dunia tersebar alami
di negara-negara Asia Tenggara, Tiongkok, sampai India.
Di Indonesia sendiri terdapat 6 spesies yang menyebar alami
di pulau Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatera.
Lebih lengkap mengenai penyebaran pohon Gaharu terdapat
dalam tabel di bawah ini
Nama Latin Penyebaran
Aquilaria beccariana Indonesia (Kalimantan dan Sumatera) dan
Semenanjung Malaya
Aquilaria cumingian Indonesia (pulau Morotai dan Halmahera di
Maluku) dan Filipina
Aquilaria filaria Indonesia (Morotai, Seram,
Ambon, Nusa Tenggara, dan Papua)
Aquilaria hirta Indonesia (Sumatera) dan
Semenanjung Malaya
Aquilaria malaccensis Indonesia (Sumatera, Simalue, dan
Kalimantan), Filipina (Luzon), India
(Assam), Bangladesh, Myanmar, dan Malaysia (Semenanjung Malaya, Sabah,
dan
Serawak)
Aquilaria microcarpa Indonesia (Sumatera, Bangka, Belitung,
dan Kalimantan) dan Malaysia
(Semenanjung Malaya, Sabah, dan Serawak)
Aquilaria apiculata Mindanao, Filipina
Aquilaria bailonii Vietnam, Laos, dan Kamboja
Aquilaria banaense Vietnam
Aquilaria brachyantha Filipina
dan Luzon
Aquilaria citrinicarpa Filipina
dan Mindanau
Aquilaria crassna Vietnam,
Kamboja, dan Laos
Aquilaria khasiana India
Aquilaria parvifolia Luzon,
Filipina
Aquilaria rostrata Malaysia
Aquilaria rugosa Vietnam
Aquilaria sinensis Tiongkok
Aquilaria subintegra Thailand
Aquilaria urdantesis Mindanau,
Filipina
Aquilaria yunnanensis Tiongkok
Selain dari famili Thymelaceae, Gaharu juga dapat ditemukan
pada spesies yang ber-famili Euphorbiaceae dan Leguminoceae. Berikut adalah
spesies penghasil Gaharu selain dari jenis Aquilaria spp.
Nama Latin
Penyebaran
Aetoxylon sympethalum Kalimantan
dan Papua
Enkleia malaccensis
Papua dan
Maluku
Wikstroemia poliantha Nusa
Tenggara dan Papua
Wikstroemia tenuriamis Sumatera,
Bangka, dan Kalimantan
Wikstroemia andresaemofilia Kalimantan,
Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Sulawesi
Gonystylus bancanus Bangka,
Sumatera, dan Kalimantan
Macrophyllus sp. Nusa
Tenggara dan Papua
Grynops cumingiana Nusa
Tenggara
Grynops rosbergii Nusa
Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat
Grynops versteegii Maluku
dan Halmahera
Grynops moluccana Sulawesi
Tengah
Grynops decipiens Papua
Grynops ledermanii Papua
Grynops salicifolia Papua
Grynops audate Papua
Grynops podocarpus Papua
Dalbergia farviflora Sumatera
dan Kalimantan
Exccocaria agaloccha jawa,
Kalimantan, dan Sumatera
Budidaya pohon Gaharu mutlak diperlukan agar tercapai
kelestarian hasil, sehingga spesies ini tidak punah.
Tanpa budidaya, secara alami pohon Gaharu akan memiliki
minyak Gaharu pada umur 25 tahun karena biasanya virus Fusarium sp. menyerang
pada umur tersebut.
Namun dengan adanya teknik budidaya dan teknik penyuntikan
virus, dalam kurun waktu 5 tahun saja pohon Gaharu sudah dapat dipanen dan
diolah lebih lanjut.
Hal-hal penting terkait budidaya pohon Gaharu terdapat di
artikel ini, apabila dilakukan dengan benar akan menghasilkan produk kayu
Gaharu yang berkualitas.
Apabila ada hal-hal yang perlu ditambahkan tolong berikan
masukan kepada kami di kolom komentar demi semakin baiknya informasi yang kami
berikan kepada anda.
Budidaya pohon Gaharu
yang sukses ditentukan oleh hal-hal berikut
Bibit Gaharu berkualitas bisa didapatkan dari persemaian
yang berkualitas juga. Untuk mendapatkan bibit Gaharu ini lebih baik untuk
membeli langsung kepada agen penjual bibit karena mereka biasanya memiliki
standar penjualan sehingga kualitas bibit terjamin.
Namun setidaknya kita juga mengetahui standar bibit Gaharu
yang baik.
Bibit Gaharu yang baik dan siap tanam memiliki kriteria
sehat (tidak terserang hama dan penyakit), memiliki diameter kurang lebih 1 cm,
akar tanaman belum menembus plastik polibag, daun tidak layu, belum memiliki
jaringan kayu yang dominan pada batang, tinggi antara 20 – 30 cm, serta
memiliki jumlah daun yang proporsional dengan tinggi batang.
Bibit ini juga harus baik dalam perlakuan pemindahan
bibitnya. Bisa jadi bibit yang berkualitas akan turun kualitasnya apabila dalam
proses pengangkutan tidak diperlakukan dengan baik.
Agar bibit tetap terjaga kulitasnya maka pastikan tanah
dalam polibag selalu lembab tapi air tidak menggenang, kekompokan tanah media
dalam polibag terjaga, hindari dari sinar matahari langsung, terlindung dari
hujan secara langsung, dan tidak dibanting.
Lahan yang sesuai untuk menanam pohon Gaharu
Luas lahan yang dapat digunakan tergantung dengan keinginan
anda, tidak ada luasan minimal. Namun apabila anda ingin melakukan bisnis ini
secara berkelanjutan maka minimal luas lahan anda dibagi menjadi 5 petak.
Satu petak luas lahan dijadikan sebagai satu kegiatan
produksi. Artinya dalam setiap tahun anda akan memanen pohon Gaharu dalam satu
petak.
Pembagian lahan menjadi 5 petak karena umur panen pohon
Gaharu adalah minimal 5 tahun sehingga setiap tahun anda dapat memanen pohon
ini.
Jumlah bibit yang diperlukan untuk penanaman bergantung pada
luas lahan. Jarak tanam pohon Gaharu minimal 3m x 3m (9 m2), artinya apabila
kita memiliki 1 hektar (10.000 m2) lahan maka jumlah bibit yang diperlukan
adalah 10.000 : 9 = 1.111 bibit.
Untuk mengukur luas lahan anda, anda dapat menggunakan tool
yang ada di aplikasi Google Earth.
Lahan yang sesuai untuk menanam pohon Gaharu adalah tanah
yang memiliki cukup unsur hara, pori-pori tanah cukup baik, tekstur tanah yang
proporsional, memiliki tingkat aerasi tanah yang baik sehingga air tidak
menggenang, tanah gembur agar akar dapat berpenetrasi dengan baik, pH tanah
tidak terlalu asam atau basa (cenderung ber-pH 6-7), dan dekat dengan sumber
air untuk menyiram semai Gaharu.
Persiapan media tanam
Lubang tanam dibuat kurang lebih sebulan sebelum penanaman
atau maksimal 2 minggu sebelum penanaman. Pembuatan lubang tanam lebih awal ini
agar lubang tanam mendapat pasokan unsur hara kembali dalam kurun waktu sebelum
penanaman.
Lubang tanam yang biasa digunakan adalah 30cm x 30cm 30cm,
namun hal ini bergantung pada bentuk bibit pohon Gaharu yang akan anda tanam.
Ketika penanaman, pastikan polibag dibuka dengan hati-hati
agar kekompakan tanah dalam polibag tidak hancur.
Bibit pohon Gaharu ditanam dalam lubang tanam sewajarnya.
Batang bibit usahakan jangan terlalu dalam tertimbun oleh tanah.
Dalam proses penguburan bibit, gemburkan tanah top soil agar
akar nantinya dapat tumbuh dengan baik serta mendapat pasokan unsur hara yang
cukup.
Apabila tanah yang digunakan kurang subur atau anda ingin
mempercepat laju pertumbuhan pohon maka pemupukan harus dilakukan.
Pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk organik ataupun
pupuk NPK. Pupuk NPK yang dapat digunakan adalah pupuk NPK berdosis 20-30 gram
pada setiap lubang tanam.
Apabila media tanam (tanah) memiliki tingkat keasaman lebih
kecil daripada 5 maka harus dilakukan pembasaan atau pengapuran. Pengapuran
dilakukan dengan menambahkan kapur dolomit sebesar 100 gram pada setiap lubang
tanam.
Naungan yang sesuai
Naungan bertujuan untuk mengurangi penguapan tanaman
(transpirasi) yang berlebihan.
Pada persemaian, pemberian naungan dilakukan dengan cara
menambahkan naungan dari bahan jerami, dedaunan, atau bahkan dari plastik.
Pastikan naungan tidak 100% menghalangi sinar matahari yang
masuk, karena bagaimanapun juga cahaya matahari diperlukan untuk pertumbuhan.
Apabila di tempat penanaman, pastikan tutupan tajuk cukup,
artinya semai Gaharu tidak terlalu mendapatkan cahaya matahari secara langsung.
Penanaman yang sesuai untuk pohon Gaharu ini pun pada
pertengahan musim hujan karena semai Gaharu harus mendapat cukup air dan cukup
sinar matahari untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Perawatan pada pohon Gaharu sama halnya seperti pada tanaman
pohon pada umumnya, seperti penyiangan, penyulaman, pemangkasan, serta
perlindungan dari hama dan penyakit.
Penyiangan diperlukan agar pohon Gaharu dapat tumbuh dengan
optimal tanpa adanya persaingan unsur hara dalam tanah dengan tumbuhan lainnya,
seperti semak belukar dan tumbuhan bawah, dan semai pohon lainnya yang tumbuh
secara alami.
Penyulaman dilakukan untuk mengganti semai yang sudah mati
atau merana dengan semai yang baru. Tujuannya agar lahan tetap terpakai
optimal.
Pemangkasan dilakukan untuk mengurangi batang yang tumbuh
pada ketinggian pohon yang pendek. Tujuan dari pemangkasan ini agar didapati
pohon yang memiliki batang lurus dan besar sehingga kandungan Gaharunya tinggi.
Perlindungan hama dapat dilakukan dengan cara pemberian
pestisida, baik itu pestisida organik maupun pestisida kimia.
Hama yang paling mengganggu adalah hama ulat dari golongan
Lepidoptera. Ulat ini meningkat populasinya pada saat musim kemarau untuk
mencari makanannya yang berupa dedaunan, daug pohon Gaharu pun merupakan salah
satu makanan yang paling disukai ulat ini.
Teknik dan Cara Inokulasi (Suntik) Gubal Pohon Gaharu
Syarat dan Cara Inokulasi Pohon Gaharu Untuk Menghasilkan
Resin Yang Memiliki Daya Jual Tinggi
Gaharu atau Aquilaria malaccensis adalah sejenis pohon
anggota suku gaharu-gaharuan. Jenis ini dapat dijumpai di Banglades, Bhutan,
India, Indonesia, Iran, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, dan
Thailand. Pohon gaharu memiliki nama
ilmiah: Aquilaria malaccensis. (wikipedia)
Produk utama yang diambil dari pohon gaharu adalah resin
gaharu yang bernilai tinggi. Harga perkilo kayu gaharu yang mengandung resin
atau gupal bisa diharga hingga puluhan juta rupiah. Untuk pohon gaharu alam,
resin atau gupal biasanya terbentuk secara alamiah sedangkan gaharu yang
berasal dari penanaman biasanya memerlukan perlakuan khusus agar pohon tersebut
bisa mengeluarkan resin atau gupal yaitu dengan cara penyuntikan gubal gaharu.
Penyuntikan gubal gaharu pada pohon gaharu memerlukan penanganan yang cermat
supaya berhasil.
Pohon gaharu yang akan disuntik sebaiknya yang sudah berbuah
dan berumur 5-6 tahun. Pohon gaharu tersebut memiliki pertumbuhan pohon pesat,
dengan garis tengah batang >10 cm. Kelembapan pohon cukup tinggi, keadaan
disekitar pohon yang cukup teduh membuat kelembapan cukup tinggi. Itulah
beberapa syarat yang wajib dipenuhi pohon gaharu yang akan dilakukan
penyuntikan gubal gaharu.
Cara Penyuntikan Gubal Gaharu
Alat-alat:
1) Bor kayu dengan garis tengah 13 mm.
2) Spidol permanen.
3) Kapas, spatula, dan pinset.
4) Lilin lunak atau gluteks.
5) Meteran.
6) Alkohol 70%.
7) Bibit gubal gaharu.
Pembuatan Lubang
Jarak lubang pertama dengan permukaan tanah 20 cm.
Jarak antara satu lubang dengan lubang lainnya 10 cm.
Mata bor dan lubang bor disterilkan dengan menggunakan alcohol.
Lubang bor dibuar setiap sepertiga lingkaran pohon. Batang
yang akan disuntik diukur dan diberi tanda dengan spidol permanen.
Setiap menyelesaikan satu lubang, mata bor harus
disterilkan.
Arah lubang miring, kurang lebih 15o-30o ke arah atas dengan
tujuan agar air hujan tidak masuk ke dalam lubang.
Kedalaman bor sepertiga garis tengah pohon.
Dalam pelaksanaannya, penyuntikan harus dilakukan dalam
keadaan steril karena bila tidak steril tanaman mudah terkontaminasi mikroba
lain yang dapat mengakibatkan kegagalan.
Penyuntikan Gubal
Bibit gubal baru dimasukkan ke dalam lubang sampai penuh
sebelum lubang menjadi kering dengan cara menekan dengan menggunakan spatula
yang steril.
Lubang yang telah terisi bibit gubal segera ditutup dengan
lilin lunak atau gluteks. Penutupan dengan lilin bertujuan agar air tidak masuk
ke dalam lubang. Sebulan sekali lubang perlu dikontrol, ada kebocoran atau
tidak.
Cara lain, lubang yang telah berisi bibit gubal (inokulan)
sebaiknya tidak ditutup agar udara bebas masuk ke dalam lubang sehingga
inokulan dapat berkembang dengan baik dan banyak jaringan kayu yang terinfeksi.
Semakin banyak jaringan yang terinfeksi, produksi gaharu akan semakin tinggi.
Setelah tiga bulan pasca penyuntikan perlu dilakukan semacam
evaluasi. Evaluasi setelah tiga bulan penyuntikan perlu dilakukan untuk
mengetahui keberhasilan penyuntikan. Cara evaluasi bisal dilakukan sebagai
berkut:
Pilih secara acak tiga pohon garahu yang telah disuntik.
Tepat diatas atau dibawah tempat penyuntikan dibor kembali.
Kayu hasil pengeboran diperiksa warnanya. Bila warna kayu
menjadi cokelat dan ketika dibakar berbau wangi, berarti penyuntikan berhasil.
Bila hasil pengeboran berwarna putih dan ketika dibakar
tidak mengeluarkan bau wangi, berarti penyuntikan tidak berhasil.
Bila belum berhasil, pemeriksaan diulang tiga bulan
kemudian.
Bila belum berhasil, perlu dilakukan penyuntikan ulang.
Cara Penyediaan dan Pengembangan Inokulan
Penyediaan inokulan pembentuk gubal baru memerlukan sarana
dan prasarana laboratorium yang steril dan tenga mikrobiologi yang terampil.
Oleh karena itu, penyedian inokulan tidak mungkin dilakukan oleh petani.
Penyediaan inokulan hanya dapat dilakukan oleh lembaga terkait dan pemerintah
daerah tempat gaharu dikembangkan.
Inokulan yang dikembangkan di laboratorium merupakan biakan murni dari produksi inokulan murni
hasil pemurnian (isolasi) pohon gaharu di sekitar kawasan budi daya. Jamur pembentuk gubal yang
ditumbuhkan pada media khusus dapat menjadi inokulan untuk inokulasi ke dalam pohon atau akar gaharu sebagai pemacu pembentukan gubal baru. Pemakaian bibit gubal dapat menghindari penebangan gaharu yang sia-sia di hutan.
Teknik pengembangan
inokulan dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini.
Pilih pohon gaharu alami yang sudah terinfeksi jamur
pembentukan gabul baru.
Ambil potongan batang atau cabang pohon yang terinfeksi
sebagai preparat.
Masukkan preparat ke dalam kotak es untuk di bawa ke
laboratorium.
Kembangkan spora dari preparat di dalam media, kemudian
indentifikasi jenis jamurnya sebagai biakan murni.
Kembangkan spora biakan murni ke dalam media padat, seperti
serbuk gergaji pohon gaharu.
Masukkan media pada ke dalam incubator pembiakan dalam suhu
24-32 oC dan kelembapan 80% selama 1-2 bulan.
Masukkan spora yang sudah dibiakkan ke dalam botol dan
simpanlah botol dalam freezer incubator.
Bibit gubal adalah sejenis mikroba yang menyebabkan
terjadinya gubal gaharu di dalam batang pohon gaharu yang terinfeksi. Ada
beberapa jenis mikroba yang dapat menimbulkan gubal gaharu pada pohon gaharu.
Beberapa jenis jamur pembentuk gubal gaharu adalah sebagai berikut.
a. Jamur Cytosphaera malaccensis sebagai hasil isolasi dari
gubal yang terbentuk pada batang gaharu Aquilaria malaccensis.
Ini adalah pohon pisang yang terkena jamur Fusarium sp
atau jamur upas.
Dalam membudidayakan Pohon Penghasil Gaharu (PPG), kita
perlu menyuntikkan cairan inokulan ke dalam batang pohon yang telah berusia 6
tahun atau berdiameter minimal 15 cm. Cairan ini berisi jamur fusarium sp.
dalam jumlah yang melimpah. Diharapkan banyaknya jamur-jamur tersebut dapat
menginfeksi jaringan-jaringan di dalam batang tanaman. Hal ini akan membuat
batang PPG menghasilkan gaharu sebagai bentuk perlindungan dirinya terhadap
serangan jamur.
Sayangnya harga cairan inokulan mahal sekali. Setiap botol
cairan ini biasanya dibanderol dengan harga berkisar antara Rp 300 ribu sampai
Rp 500 ribu. Sebagian besar petani di Indonesia kami rasa tidak cukup kuat
kalau harus menyiapkan modal sebesar itu. Apalagi bagi mereka yang baru pertama
kali mencoba membudidayakan gaharu. Jika sampai gagal, kerugiannya pasti sangat
banyak. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan opsi lain
dengan membuat cairan inokulan sendiri.
Alat-alat yang digunakan :
Kompor
Parang
Panci
Talenan
Pisau
Sutil
Blender
Toples
Sarung tangan
Kain
Wadah
*) semua peralatan yang dipakai harus dalam kondisi steril
bersih dan kering.
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
1 kg kentang
3,5 liter aquadest
20 gram dextrose
1 bungkus tepung agar-agar
1 potong roti tawar
50 gram bagian batang pisang yang terserang jamur fusarium
sp.(Liat gambar )
Lantas, bagaimana caranya mengetahui batang pisang yang
terkena penyakit layu fusarium?
Pohon pisang yang terkena penyakit layu fusarium maka di
sepanjang jaringan pembuluh batang semunya akan tampak berwarna cokelat
kemerah-merahan. Terkadang lapisan luar batang semunya akan terbelah mulai dari
bawah menuju ke atas. Sementara pada bagian daunnya terlihat layu dan menguning
dengan tangkai yang terkulai sampai patah. Ciri khas serangan jamur fusarium sp
ini juga akan terlihat garis-garis cokelat atau hitam dari bonggol ke atas
melalui jaringan pembuluh ke pangkal dan tangkai daun apabila pangkal batang
tanaman pisang dibelah membujur. Usahakan pilih pohon pisang yang belum berbuah
untuk dilakukan pemeriksaan. Sebab jika pohon yang berpenyakit tadi sudah
berbuah, kemungkinan besar disebabkan oleh jamur jenis lainnya.
Setelah Anda berhasil menyiapkan semua alat dan bahan yang
diperlukan di atas, kini waktunya untuk membuat cairan inokulan sendiri!
Belah roti tawar menjadi dua lapisan menggunakan pisau. Lalu
usapkan aquades sedikit saja di permukaan bagian atas roti tersebut untuk
membasahinya. Letakkan lapisan roti ini di tempat yang lembab dan terbuka
selama seminggu agar ditumbuhi jamur. Biasanya jamur yang akan tumbuh di roti
tersebut berjenis Aspergillus niger. Ciri-ciri jamur ini antara lain memiliki
benang-benang halus berwarna kehitaman.
Cucilah kentang memakai air bersih. Kemudian kupas lapisan
kulit luarnya dan potong kecil-kecil menjadi berbentuk dadu. Ingat ya, untuk
mengolah kupas ini Anda wajib menggunakan pisau dan talenan yang bersih.
Selanjutnya potongan kentang tadi direbus hingga teksturnya menjadi empuk.
Saring air rebusan kentang ini karena kita hanya membutuhkan kaldunya saja.
Sedangkan kentang rebusnya bisa Anda jadikan lauk pauk. Bila air kaldu kentang
yang terkumpul kurang dari 1 liter, Anda bisa menambahkan aquades secukupnya.
Masukkan dextrose dan agar-agar ke dalam air kaldu kentang
pada saat kondisinya masih panas. Lalu aduk supaya bahan-bahan tersebut
tercampur secara merata. Apabila Anda kesulitan mendapatkan dextrose, silakan
bisa diganti dengan gula pasir. Setelah tercampur, larutan tadi selanjutnya
dimasukkan ke dalam toples yang bervolume 2 liter. Tutup toples tersebut sampai
benar-benar rapat. Bila perlu, Anda bisa melapisinya dengan 5 lembar plastik
yang diikat memakai karet gelang. Biarkan larutan ini sampai dingin dan
membentuk agar-agar yang keras. Agar-agar yang sudah jadi selanjutnya dipotong
menjadi dua bagian memakai pisau. Setiap potongan agar-agar ini disimpan
kembali di wadah yang tertutup untuk sementara waktu.
Haluskan bonggol pisang yang mengandung jamur fusarium
menggunakan blender. Tambahkan aquades secukupnya agar hasil penghalusannya
benar-benar halus. Setelah itu, hasil blenderan ini dituangkan ke dalam wadah
pertama yang telah berisi agar-agar. Sedangkan untuk wadah kedua bisa
ditambahkan dengan roti berjamur yang sudah disobek-sobek kecil. Simpan
wadah-wadah ini di tempat yang kering dan teduh selama 10 hari. Jika sampai
waktu tersebut jamur Aspergillus Niger belum tumbuh subur, Anda bisa
menambahkan waktu selama 3 hari lagi.
Isi wadah pertama selanjutnya dimasukkan ke blender dan
ditambahkan aquades sebanyak 1 liter. Haluskan bahan-bahan ini sampai
didapatkan ukuran yang sesuai. Jika kapasitas blender yang Anda miliki kecil,
boleh melakukan penghalusan sebanyak beberapa kali asalkan komposisi
bahan-bahan penyusunnya tetap sama. Hasil blenderan ini lantas diperas
menggunakan kain untuk diambil air sarinya. Usahakan gunakan kain yang baru
dibeli. Kerjakan pula langkah-langkah yang sama untuk wadah kedua.
Cairan inokulan buatan Anda pun telah siap untuk digunakan. Usahakan kedua cairan di atas disuntikkan di lubang-lubang tanaman yang berbeda yang terletak berdekatan secara berselang-seling. Misalnya Anda telah membuat lubang A, lubang B, lubang C, lubang D, lubang E, dan lubang F di batang gaharu. Anda bisa menyuntikkan cairan pertama di lubang A, lubang C, dan lubang E. Kemudian cairan kedua disuntikkan ke lubang B, lubang D, dan lubang F. Perlu Anda ketahui, cairan pertama berisi inokulan fusarium sp dan cairan kedua berisi inokulan Aspergillus Niger.
Disusun Oleh :Susanto sastronegoro.HP.087872252754 wa/hp
Cairan inokulan buatan Anda pun telah siap untuk digunakan. Usahakan kedua cairan di atas disuntikkan di lubang-lubang tanaman yang berbeda yang terletak berdekatan secara berselang-seling. Misalnya Anda telah membuat lubang A, lubang B, lubang C, lubang D, lubang E, dan lubang F di batang gaharu. Anda bisa menyuntikkan cairan pertama di lubang A, lubang C, dan lubang E. Kemudian cairan kedua disuntikkan ke lubang B, lubang D, dan lubang F. Perlu Anda ketahui, cairan pertama berisi inokulan fusarium sp dan cairan kedua berisi inokulan Aspergillus Niger.
Disusun Oleh :Susanto sastronegoro.HP.087872252754 wa/hp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar