Senin, 14 Mei 2018

Kayu Gaharu Kenapa Bisa Mahal...? Temukan Jawabannya Pada Halaman Blog Disini


Kayu Gaharu 2

Kayu gaharu kenapa bisa memiliki harga yang begitu mahal...? mungkin banyak yang bertanya demikian. Jawaban yang paling logis adalah, karena kayu gaharu sangat langka, serta memiliki banyak manfaat baik untuk manusia pada umumnya. Selain dijadikan bahan parfum atau accessories, pohon gaharu juga bisa dijadikan sebagai obat untuk terapi penyakit. Aroma dari gubal gaharu sering dijadikan minyak yang berfungsi untuk antidepresi, dan memiliki aroma yang wangi.



Kayu gaharu merupakan sebuah kayu yang memiliki harga yang sangat fantastis...? Lantas apa bedanya dengan kayu yang lain...? Anda yang awam pasti akan bertanya - tanya bukan, kayu gaharu kenapa bisa mahal...? kini akan kita coba bahas disini, semoga bisa bermanfaat.


Tanaman gaharu bisa tumbuh hingga puluhan meter, dengan diameter rata - rata 40 hingga 60 cm. Jika dari luar kayu gaharu memiliki tampak seperti gambar di bawah ini.

Kayu Gaharu 2


Kayu gaharu yang sudah tua akan menghasilkan gubal, secara normal gubal ini akan terbentuk di usia 25 th ketika pohon gaharu terinfeksi mikroba berjenis fusarium sp. Gubal inilah yang nantinya berharga jual tinggi dan sangat mahal tersebut. Jenis dari gaharu pun ikut menentukan harganya, nah untuk mengetahui jenis serta macam - macam gaharu bisa Anda baca di halaman ini...!!!

Pada perkembangannya, terlalu lama menunggu hingga 25 tahun untuk mencari sebuah gubal dari kayu gaharu tersebut. Maka sekarang kayu gaharu bisa di panen pada saat berusia 5 th, caranya dengan menyuntikan mikroba kedalam batang pohon atau kayu gaharu yang sudah berusia 5 th lebih tersebut.

Gubal atau resin dari pohon kayu gaharu yang memiliki harga fantastis ini biasa dijadikan produk wewangian seperti parfum, dupa, dll. Kuwalitas dari parfum yang berbahan dasar kayu gaharu ini sangatlah bagus, maka tidak sedikit parfum brended yang ada di pasaran menggunakan minyak dari kayu gaharu ini.

Selain wangi, minyak gaharu juga banyak manfaatnya, cek disini yaa...!!!

Tidak semua gubal dihargai sama, ada kuwalitas yang membedakannya. Cara membedakan mana kuwalitas gubal dari kayu gaharu yang bisa dibilang "super", "biasa" dan "buruk" adalah sebagai berikut :


"GUBAL KAYU GAHARU SUPER" Warna hitam merata, wangi dan aroma yang ditimbulkan kuat.
"GUBAL KAYU GAHARU SUPER AB" warna hitam kecokelatan, cukup wangi, aroma yang ditimbulkan kuat.
"GUBAL KAYU GAHARU SABAH SUPER" warna hitam kecokelatan, wangi sedang dengan aroma yang ditimbulkan agak kuat.
"GUBAL KAYU GAHARU KELAS C" warna hitam dengan banyak garis putih dengan kepingan tipis dan cenderung rapuh.


Selain gubal dari kayu gaharu, kemedangannya juga memiliki nilai jual yang tinggi. Berikut merupakan daftar jenis serta harga dari kuwalitas kemedangan yang ada di pasaran :


"TANGGUNG A" warna cokelat kehitaman, wangi dengan aroma yang kuat
"SABAH I" warna cokelat bergaris putih tipis, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
"TANGGUNG AB" warna cokelat bergaris putih agak tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
"TANGGUNG C" warna kecokelatan bergaris putih agak tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
"KEMEDANGAN I" warna kecokelatan bergaris putih agak lebih tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
'KEMEDANGAN II" warna keabu - abuan bergaris hitam yang tipis, wanginya kurang, dengan aroma yang kurang kuat juga.
"KEMEDANGAN III" warna putih keabu - abuan, wanginya kurang harum, dan aroma kurang kuat juga.
"ABU DAN SISA" merupakan potongan atau hasil terakhir pengolahan dari kayu gaharu ini.


Harga gaharu semakin hari semakin meningkat, namun kita sebagai manusia haruslah tetap bijak. Jangan hanya memanen kayu gaharu dari hutan alam, tapi kita sebaiknya membudidayakannya sendiri mulai sekarang.
Diposting 17th February 2016 oleh Fachry Ruswanto
   
12  Lihat komentar
FEB
17
Kami Membeli dalam Partai Besar (Tonase)
Pembeli Gubal Gaharu Super/King Super
Hubungi: R Antonio Rustam
WA : 085337363339
081281376868
WA : 087888287796
Pin:28879A1F
Pin:26923F80

Indonesia mulai mengekspor secara langsung kayu gaharu (sejenis damar) ke China setelah sebelumnya melalui negara perantara seperti Taiwan, Singapura dan Hong Kong. Ekspor langsung juga akan membuat harga di level petani menjadi lebih tinggi karena tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk pihak ketiga.
Di pasar internasional, permintaan gaharu mencapai 4.000 ton per tahun dan China telah menjadi salah satu importir gaharu terbesar sebanyak 500 ton per tahun. Sebagian besar kayu gaharu Indonesia diekspor ke Saudi Arabia, Emirat Arab, Taiwan, Singapura, Hong Kong, AS dan Uni Eropa karena kesulitan dalam menembus langsung ke pasar China.
Dalam lima tahun terakhir total ekspor kayu gaharu Indonesia mencapai 170-573 ton dan menghasilkan devisa sebesar US$26 juta di tahun 2006 dan meningkat menjadi US$86 juta pada tahun 2010. Kayu gaharu yang biasa diekspor berbentuk chips, blok, bubuk dan minyak.
Potensi gaharu di Indonesia diperkirakan mencapai 600.000 ton setahun dengan sentra produksi di Papua, Kalimantan dan Sumatera. Harga gaharu Indonesia berkisar antara Rp100.000 dan Rp150.000 per kilogram tergantung kualitasnya. Baru-baru ini, pertanian gaharu telah mulai dikembangkan di daerah Bangka, Sukabumi, Bogor, Lampung dan Nusa Tenggara Timur.
Kualitas terbaik gaharu di Indonesia (Aquilaria filaria) berasal dari hutan Kalimantan Timur yang bisa terjual hingga Rp150 juta per kilogram. Di China jenis kayu tersebut dapat terjual hingga Rp400 juta per kilogram, sedangkan di kawasan Timur Tengah harganya bisa mencapai Rp300 juta per kilogram.
Di negara-negara tujuan ekspor, kayu itu digunakan untuk bahan obat-obatan, bahan baku parfum, aroma terapi, suvenir dan perlengkapan ritual keagamaan.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar