Mikroorganisme adalah jazad renik yang juga memerlukan energi dan nutrisi
pertumbuhannya. Untuk menyedia kebutuhan nutrisi tersebut, maka diperlukan
media yang sesuai dengan jenis mikroba yang akan diregenerasi atau
dibiakan.Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan
(nutrien) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme.
Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau non motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Ratna Hadietomo, 1990).
Suatu medium
yang mengandung substansi kompleks seperti ekstrak daging, trifton, darah dan
juga dapat disebut medium buatan atau medium kompleks. Sebagai lawannya kita
aduk medium yang masing-masing medium yang ditentukan. Medium sintetik mungkin
sangat rumit atau sangat berbeda sesuai
dengan mikroorganisme tertentu yang hendak ditumbuhkan untuk sebagian besar
medium sintetik hanya digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme dilaboratorium
penelitian. Banyak medium saringan lain yang serupa dengan kaldu yang
mengandung makanan (Pelozar, 1996).
Mikroorganisme
dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula yang hanya
menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme yang
menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik.
Mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk cairan atau
larutan disebut holofitik. Ada beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan
makanannya dalam bentuk padatan, tetapi makanan tersebut sebelumnya harus
dicerna, di luar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler (Iptek, 2009).
Peran utama
nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor
elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya
bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon,
sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen.
“Selain itu, secara umum nutrient dalam media pembenihan harus mengandung
seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik oranisme baru (Arfiandi.
2009).
Tiap sel
harus mensintesis sendiri konstituen tubuhnya dari zat-zat sederhana yang
ditemukan dalam lingkungannya. Kebanyakan dari zat-zat ini berupa makanan dalam
bentuk suspensi atau larutan yang ditemukan dalam air laut, sungai, danau, air
selokan (gorong), atau bahan-bahan organik lain yang mengalami penguraian, dan
sebagainya. Sifat kimia dan fisika dari habitat ini menentukan jenis organisme
yang dapat tumbuh atau hidup di lingkungan itu (Widya. 2009).
Menurut
(Pelozar. 1996) Klasifikasi medium berdasarkan fungsinya digolongkan menjadi 7
golongan, yaitu:
1. Medium
umum, media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi
pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh Nutrien Agar (NA) untuk menstimulasi
pertumbuhan bakteri, Potato Dextose Agar (PDA) untuk menstimulir pertumbuhan
fungi.
2. Medium
khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan
perubahan-perubahan kimia tertentu misalnya, medium tetes tebu untuk
Saccharomyces cerevisiae.
3. Media
diperkaya (enrichment media), media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk
menstimulasi pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk
menstimulasi pertumbuhan mikroba yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran
berbagai mikroba contoh Chocolate media dan Yeast-Extract-poptasium Nitrat
Agar.
4. Media selektif, merupakan media yang
ditambahkan bahan-bahan tertentu yang akan menghambat pertumbuhan mikroba yang
tidak diinginkan yang ada dalam suatu spesimen. Inhibitor yang digunakan berupa
antibiotik, garamk dan bahan-bahan kimia lainnya.
5. Media differensial, merupakan media yang
ditambahkan bahan-bahan kimia atau reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba
yang tumbuh memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat
dibedakan dengan jenis lainnya.
6. Medium penguji (Assay medium), yaitu medium
dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu
dengan bantuan bakteri misalnya medium untuk menguji vitamin-vitamin,
antibiotika dan lain-lain.
7. Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu
medium spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu
bahan, misalnya medium untuk menghitung jumlah bakteri E. coli air sumur.
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar