Diterbitkan
June 1, 2016 dalam kategori Hama & Penyakit Tanaman oleh azzamy
Penyakit
Layu FUSARIUM
Gejala atau
tanda-tanda penyakit LAYU FUSARIUM pada Tanaman Pisang
Gejala
penyakit LAYU FUSARIUM pada Tanaman Pisang
Hama &
Penyakit – Penyakit layu fusarium merupakan salah satu penyakit berbahaya yang
sering ditemukan pada hampir semua jenis tanaman. Baik itu tanaman atau
tumbuhan liar, tanaman sayuran semusim, tanaman perkebunan, tanaman buah maupun
tanaman hias. Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysphorum,
jamur patogen ini memiliki banyak sekali tanaman inang. Penyakit layu fusarium
jika sudah terlanjur menginfeksi tanaman sangat sulit dikendalikan, mudah
berpindah dan cepat menyebar dari tanaman satu ketanaman lainnya. Penyebaran
jamur fusarium oxysphorum bisa melalui aliran air, manusia dan melalui bagian
tanaman terinfeksi. Pada tanaman pisang penyakit ini perlu diwaspadai karena
dalam waktu singkat dapat menghabiskan seluruh tanaman pisang yang ada pada
satu areal lahan.
Pisang
merupakan salah satu buah-buahan yang menjadi primadona di Indonesia bahkan
mancanegara. Secara umum tanaman pisang dapat dibudidayakan hampir diseluruh
daerah di Indonesia. Pisang dapat tumbuh di daerah tropis baik dataran rendah
maupun dataran tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas
permukaan laut (dpl). Suhu optimum untuk pertumbuhan pisang adalah 27°C, dan
suhu maksimumnya 38°C, dengan keasaman tanah (pH) 4,5 – 7,5. Curah hujan
2000-2500 mm/tahun atau paling tidak 100 mm/bulan. Apabila suatu daerah
mempunyai bulan kering berturut-turut melebihi 3 bulan maka tanaman pisang
memerlukan tambahan pengairan agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Peluang
pengembangan agribisnis komoditas pisang di Indonesia masih terbuka luas. Namun
dilapangan dalam usaha budidaya pisang seringkali menemui kendala, salah
satunya adalah serangan penyakit layu fusarium. Untuk keberhasilan usahatani
pisang, selain penerapan teknologi, penggunaan varietas unggul dan perbaikan
varietas harus dilakukan. Varietas yang dimaksud adalah varietas yang toleran
atau tahan terhadap hama dan penyakit penting pisang, mampu berproduksi tinggi
serta mempunyai kualitas buah yang bagus dan disukai masyarakat luas.
Penyakit
Berbahaya Pada Tanaman Pisang
Salah satu
penyakit utama dan sangat berbahaya pada tanaman pisang adalah penyakit layu
fusarium. Penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan bagi tanaman pisang dan
dapat mengakibatkan turunnya kualitas dan kuantitas produksi. Bahkan penyakit
ini dapat menyebabkan kegagalan panen secara total. Nama lain dari layu
fusarium adalah penyakit Panama yang disebabkan oleh cendawan Fusarium
oxysphorum. Penyakit ini sukar dikendalikan, mudah berpindah dan mampu bertahan
di dalam tanah dalam jangka waktu yang cukup lama.
Gejala
Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Pisang
1. Daun
Gejala atau
tanda-tanda serangan penyakit layu fusarium pada tanaman pisang dapat diketahui
jika : terlihat adanya warna kuning kehijauan pada daun tua, dimulai dari
pinggir daun. Penguningan berlanjut ke daun yang lebih muda. Daun paling muda
yang baru membuka, adalah daun yang paling terakhir yag memperlihatka gejala.
2. Batang
Semu
Gejala yang
terlihat pada batang semu antara lain : pecah membujur beberapa cm di atas
tanah. Dapat juga terjadi pada tanaman muda atau anakan. Anakan menjadi kerdil,
daun meyempit, batang semu pecah dan mengembang ke atas. Mirip serangan kerdil
pisang.
3. Tangkai
Daun dan Bagian Dalam Batang Semu
Gejala
terlihat jika tangkai daun dan bagian dalam batang semu dipotong, pada bagian
tersebut ditemukan jaringan/benang berupa garis berwarna
coklat/hitam/ungu/kekuningan. Empulur biasanya tidak membusuk atau hitam.
4. Bonggol
Gejala dapat
diketahui dengan cara memotong bonggol pisang. Bila bonggol dipotong, bagian
tengah berwarna hitam, coklat atau ungu.
5. Buah
Gejala
serangan penyakit fusarium pada buah pisang adalah ; umumnya buah pisang tidak
mampu bertahan sampai panen. Bila panen ukurannya menjadi kecil, layu dan
matang sebelum waktunya.
6. Tampilan
Jatung
Gejala
penyakit layu fusarium juga dapat terlihat pada jantung. Jantung pisang yang
awalnya normal, kemudian tumbuh kerdil dan layu. Bila dipotong tidak
memperlihatkan perbedaan dengan jantung pisang yang sehat.
7. Inang
Sementara
Beberapa
tumbuhan inang sementara jamur fusarium oxysphorum antara lain ; Gulma paspalum
fasciculatum (rumput pahit), Panicum purpurascens (lambuyangan), Ixophorus
unisetus, Amaranthus spp (bayam-bayaman) dan Commelia diffusa (tali
said/kandang)
Cara
Pengendalian Layu Fusarium Pada Tanaman Pisang
Penyakit
layu fusarium tidak dapat diobati, artinya jika tanaman pisang sudah terlanjur
terinfeksi jamur Fusarium oxysporum kecil kemungkinan tanaman tersebut bisa
sembuh dan sehat kembali. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam
mengendalikan penyakit ini adalah dengan melakukan tindakan pencegahan. Berikut
ini upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit layu fusarium
pada tanaman pisang ;
1.
Penggunaan bibit bebas penyakit yaitu bibit yag diambil dari lahan yang
diyakini benar-benar bebas dari penyakit layu Fusarium (FOC). Bibit pisang yang
berasal dari kultur jaringan adalah salah satu bibit pisang yang bebas
penyakit. Namun bibit yang bebas penyakit ini haya dapat bertahan bila pada
lahan tidak ada bibit penyakit layu fusarium.
2. Melakuka
pergiliran tanaman, yakni tidak menanam pisang secara terus menerus pada suatu
lahan.
3. Melakukan
sanitasi lahan, yaitu membersihkan gulma seperti rumput teki dan bayam-bayaman,
gulma tersebut merupakan inang sementara bibit penyakit layu Fusarium (FOC).
4. Melakukan
pengamatan cepat keberadaan FOC. Pada lahan yang akan ditanami pisang, terutama
lahan baru sebaiknya dilihat terlebih dahulu ada atau tidaknya FOC. Caranya,
ambil tanah dari lahan yang akan digunakan sebagai lahan pertanaman pisag,
masukkan ke dalam kantong atau ember plastik setinggi 25 cm. Campurkan kompos
kotoran ayam dengan perbandingan 2 bagian kompos kotoran ayam dan 8 bagian
tanah. Biarkan 15 hari, lalu tanamkan anakan rebung pisag yang tidak tahan
terhadap FOC (ambon kuning), kemudian amati pisang yang ditanam akan
memperlihatkan gejala penyakit layu fusarium.
5. Menanam
jenis pisang yang tahan terhadap FOC seperti Janten/Ketan, Muli, Taduk, Raja
Kinalun/Pisang Prancis, FHIA-25 dan FHIA-17.
6. Pemakaian
agensia hayati : Trichoderma sp, Gliocladium sp. Dan Pseudomonas fluorescens.
Pada prinsipnya penggunaan agensia hayati masih bersifat pencegahan. Agensia
hayati digunakan pada saat tanam atau dimasukkan pada lubang tanam.
7. Jangan
membawa atau memindahkan bahan tanaman (bibit pisang) dari lokasi yang telah
terserang ke lokasi/daerah yag masih bebas penyakit.
8. Melakukan
eradikasi atau pemusnahan dengan membasmi sumber bibit penyakit (tanaman sakit)
dengan membongkar dan membakar atau penyuntikan menggunakan :
>
Herbisida dengan dosis 12 cc untuk tanaman induk, 2,5 cc untuk anakan berumur
4-6 bulan (tinggi 50 – 100 cm) dan 1 cc untuk anakan berumur kurang dari 4
bulan ( tinggi< 50 cm) > Injeksi menggunakan minyak tanah dengan takaran
5 sendok makan untuk tanaman induk, 3 sendok makan untuk tanaman berumur 4-6
bulan dan 1-2 sendok makan untuk tanaman berumur kurang dari 4 bulan.
>
Penyuntikan dilakukan 20-40 cm di atas leher akar untuk tanaman induk dan
sekitar 10-15 cm untuk tanaman anakan. Penyuntikan dilakukan sampai pada bagian
tengah (empulur) tanaman pisang dengan sudut kemiringan 60°.
9.
Steerilisasi alat penanaman seperti pisau, parang atau golok menggunkan
desinfektan misalnya menggunakan bayclean atau alkohol. Alat pertanian lainnya
seperti cangkul, sekop dan lain-lain, disarankan untuk dicuci dengan sabun dan
disterilkan, terutama ketika alat tersebut digunkan secara berpindah-pindah
antar kebun.
Demikian
“Cara Pengendalian Penyakit LAYU FUSARIUM Pada Tanaman Pisang” Semoga bermanfaat….
Salam
mitalom !!!
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar